Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Topan Gaemi Hantam Taiwan, Layanan Kereta Cepat dan Pesawat Alami Gangguan

Taiwan diprediksi akan dihantam topan dengan kekuatan dahsyat, Rabu (24/7/2024). Pemerintah setempat menghentikan sementara berbagai layanan publik.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Topan Gaemi Hantam Taiwan, Layanan Kereta Cepat dan Pesawat Alami Gangguan
Tribun Jabar
Ilustrasi topan. Taiwan diprediksi akan dihantam topan dengan kekuatan dahsyat, Rabu (24/7/2024) sore. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Wilhelmina Fitriani

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Taiwan diprediksi akan dihantam topan dengan kekuatan dahsyat, Rabu (24/7/2024).

Topan tersebut mengganggu latihan militer yang sedang berlangsung dan mendorong pihak berwenang untuk menutup pasar keuangan, sekolah, dan kantor.

Kondisi di Taiwan memburuk karena Topan Gaemi membawa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang badai yang berbahaya.

Badai tersebut diperkirakan akan menguat menjadi topan dahsyat sebelum menghantam pantai timur laut Taiwan pada Rabu (24/7/2024) sore.

Badai tersebut kemudian diramalkan akan bergerak menuju provinsi Fujian di China pada Kamis (25/7/2024) membawa angin kencang dan hujan lebat ke negara yang telah dilanda hujan ekstrem dan banjir mematikan selama berminggu-minggu .

Menurut Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC) Topan Gaemi saat ini setara dengan badai Kategori 4 di Atlantik dengan kecepatan angin maksimum 230 kpj (145 mph).

Baca juga: Topan Remal Hantam Bangladesh-India, 16 Orang Tewas, Ribuan Rumah Hancur

BERITA TERKAIT

Badai itu akan menghantam sepanjang pantai daerah Yilan, tidak jauh dari episentrum gempa bumi bulan April lalu di Hualien.

Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter itu merupakan gempa terbesar yang pernah terjadi di Taiwan dalam 25 tahun terakhir, melukai lebih dari 1.000 orang dan meruntuhkan bangunan.

Taiwan sering dilanda topan dan memiliki rekam jejak yang baik dalam menghadapi angin kencang dan hujan lebat yang dapat ditimbulkannya, terutama di kota-kotanya.

Populasi yang lebih berisiko cenderung berada di daerah terpencil dan pegunungan, terutama di sisi timur pulau, tempat tanah longsor dapat menimbulkan bahaya besar.

Badan Meteorologi Pusat Taiwan (CMA) telah mengeluarkan peringatan topan laut dan darat untuk seluruh pulau utama karena angin kencang Gaemi diperkirakan akan menguat hingga 240 kpj (150 mph).

Baca juga: Topan Haikui Hantam Taiwan: 3 Ribu Warga Terpaksa Diungsikan, Puluhan Maskapai Tunda Penerbangan

Hujan deras juga melanda Taiwan menjelang kedatangan badai pada hari Rabu, dengan daerah pegunungan di pulau itu telah melaporkan curah hujan antara 275 hingga 518 mm (10,8 hingga 20,3 inci).

Topan Gaemi juga menguat di perairan Pasifik yang suhunya mencapai titik terhangat yang pernah tercatat.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa lautan yang lebih panas yang disebabkan krisis iklim akibat ulah manusia menyebabkan badai menguat lebih cepat.

Gaemi, topan pertama musim ini yang mempengaruhi Taiwan, telah menguat hingga 96 km/jam (60 mph) dalam 24 jam terakhir, jauh melampaui definisi intensifikasi cepat sebesar 56 km/jam (35 mph) dalam 24 jam.

Sebagian besar kota di Taiwan, termasuk ibu kota Taipei, pusat pembuatan chip Hsinchu, dan kota selatan Kaohsiung mulai menutup sekolah dan kantor pada hari Rabu. Sementara Taiwan Railways menghentikan beberapa layanan kereta cepat.

Puluhan penerbangan juga telah dibatalkan pada hari Rabu dan Kamis, dengan tiga maskapai penerbangan terbesar Taiwan EVA Air, China Airlines dan Starlux Airlines mengumumkan gangguan karena topan tersebut.

Otoritas pertahanan Taiwan mengatakan mereka harus mengubah Latihan Perang Han Kuang tahunan yang berlangsung selama lima hari akibat topan tersebut.

Latihan tembak langsung tersebut merupakan latihan militer tahunan terbesar di Taiwan, di mana angkatan bersenjata semakin waspada terhadap ancaman invasi dari China.

"Kami akan menyesuaikan beberapa elemen udara dan laut mengingat situasi topan," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Sun Li-fiang kepada wartawan di Hualien.

Meskipun melemah, Gaemi diperkirakan akan menerjang daratan China setelah dari Taiwan dengan kekuatan setara badai Kategori 1 yang kuat atau Kategori 2 dengan kecepatan angin berkelanjutan 145 hingga 160 km/jam (90 hingga 100 mil/jam).

Angin terburuk diperkirakan terjadi di wilayah pesisir provinsi Fujian.

Karena itu pemerintah setempat mengimbau perahu-perahu yang berlabuh untuk berlindung dan layanan kereta api akan dihentikan pada Kamis.

Hujan lebat pun akan menyebar ke seluruh provinsi Fujian, Zhejiang selatan, dan Jiangxi selama sisa minggu ini.

Menjelang akhir pekan, sisa-sisa Gaemi kemungkinan akan menyebabkan hujan lebat lebih jauh ke utara ke wilayah China seperti provinsi Henan, Shanxi, dan Hebei yang telah dilanda banjir parah dalam beberapa hari terakhir .

Bagi banyak orang di China, prospek badai besar lainnya yang membawa lebih banyak air merupakan kekhawatiran besar. Dalam dua minggu terakhir, puluhan ribu orang telah dievakuasi di beberapa provinsi di China menyusul banjir dan tanah longsor yang mematikan, yang telah memblokir jalan raya, menghancurkan rumah-rumah, dan menyebabkan kerugian finansial yang besar karena menyapu bersih tanaman dan ternak.

Di provinsi Henan, banjir terjadi setelah periode suhu yang sangat panas yang mempersulit upaya untuk menanam dan mengairi tanaman penting di beberapa bagian pusat pertanian di China bagian tengah. Kemudian, hujan ekstrem menggenangi puluhan ribu hektar lahan pertanian dan memaksa lebih dari 100.000 orang mengungsi dari rumah mereka, menurut media pemerintah.

Banjir di Henan dan provinsi-provinsi sekitarnya dan serangan ganda berupa panas kering dan banjir dalam hitungan minggu telah memperpanjang periode cuaca ekstrem yang dahsyat di seluruh China yang diramalkan akan terus berlanjut. (CNN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas