Israel Didera 'Embargo Senyap' oleh Barat, Produksi Senjatanya Lemot, Keamanan Nasional Terancam
Israel menghadapi embargo senjata secara diam-diam atau senyap yang dilakukan oleh sejumah negara Barat.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM – Dalam beberapa bulan terakhir Israel menghadapi embargo senjata secara diam-diam atau senyap yang dilakukan oleh sejumah negara Barat.
Embargo tersebut termasuk penundaan pengiriman bahan baku untuk keperluan pembuatan senjata Israel.
Situasi seperti itu dianggap membahayakan kemananan nasional Israel.
Media Israel bernama Yedioth Ahronoth melaporkan, Inggris mungkin akan mengumumkan penghentian ekspor senjata ke negara Zionis itu.
Selain Inggris, negara lain yang diam-diam mengembargo Israel ialah Prancis.
Satu perusahaan manufaktur Prancis dikabarkan sudah berbulan-bulan menunda pengiriman bahan mentah yang digunakan untuk proyek operasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Proyek senilai miliaran dolar itu tetap berlanjut, tetapi perkembangannya lambat sehingga tanggal rampungnya harus mundur.
Adanya kelambatan juga dirasakan dalam pengembangan sistem alat tempur lain milik IDF.
Sebagai contoh, produksi tank Merkava dan Namer APC bergantung pada ratusan pihak pemasok bahan. Beberapa di antaranya dari luar negeri.
Akibat embargo itu Kementerian Pertahanan Israel terpaksa mencari alternatif pemasok senjata di Eropa Timur, Amerika Selatan, dan Asia.
Dua negara yang turut disebut sebagai menjadi pemasok ialah India dan Serbia.
Baca juga: Israel Bersiap Serbu Lebanon, Markas IDF Malah Diserbu Perusuh Bersenjata dan Berseragam Tentara
Adapun Inggris menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis ekspor senjata. Israel mulai berjaga-jaga seandainya Inggris nantinya menghentikan ekspor.
Israel khawatir negara-negara lain akan mengikuti jejak Inggris karena ada “efek domino”.
Dilaporkan ada satu negara yang menolak menyediakan bahan mentah yang dibutuhkan Israel untuk membuat amanisi.