Militer Israel Disebut Ingin Menyakiti Hizbullah, tapi Tak Provokasi ke dalam Perang Habis-habisan
Israel disebut tidak akan memprovokasi kelompok bersenjata Lebanon dalam perang habis-habisan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Hamas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merilis pernyataan yang menyalahkan satu sama lain karena menghambat negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Baca juga: Israel Akui IDF Bom Cadangan Air Minum di Gaza di Zona Kemanusiaan, Terjadi Tanpa Perintah Atasan
Demonstran sayap kanan Israel menyerbu sebuah pangkalan militer untuk memprotes penangkapan sembilan tentara Israel yang dituduh melakukan kekerasan terhadap seorang tahanan Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza telah mengumumkan epidemi polio di seluruh Jalur Gaza, tanda terbaru dari memburuknya keadaan darurat kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh perang Israel di wilayah Palestina.
Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menambahkan persyaratan dan tuntutan baru pada proposal gencatan senjata yang didukung AS, menyusul putaran pembicaraan terakhir di Roma.
Serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan dua pejuang Hizbullah di Lebanon selatan sementara ketegangan tetap tinggi setelah serangan roket menewaskan 12 orang, sebagian besar anak-anak, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Pejabat senior Israel mengecam demonstran yang menyerbu pangkalan militer untuk memprotes penangkapan sembilan tentara yang dituduh melakukan kekerasan terhadap seorang tahanan Palestina.
Israel telah meminta NATO untuk mengusir Turki sebagai anggota aliansi militer setelah Presiden Turki Erdogan mengatakan negaranya mungkin memasuki Israel seperti yang telah dilakukan di Libya dan Nagorno-Karabakh.
Setidaknya 39.363 orang tewas dan 90.923 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)