Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Turki Blokir Instagram, Berhubungan dengan Sensor Konten Ismail Haniyeh?

Turki memblokir akses ke Instagram, setelah konten-konten ucapan duka untuk Ismail Haniyeh, di-take down.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Alasan Turki Blokir Instagram, Berhubungan dengan Sensor Konten Ismail Haniyeh?
TreceBits
Ilustrasi Instagram - Turki memblokir akses ke Instagram, setelah konten-konten ucapan duka untuk Ismail Haniyeh, di-take down. 

Pada April, pemilik Facebook Meta menangguhkan jejaring sosial Threads di Turki menyusul keputusan otoritas di sana untuk melarangnya berbagi informasi dengan Instagram.

YouTube juga pernah diblokir di Turki dari tahun 2007 hingga 2010.

Malaysia juga Jadi Korban Penyensoran Meta

Sebelumnya, postingan PM Malaysia Anwar Ibrahim tentang ucapan belasungkawa atas kematian Ismail Haniyeh, juga dihapus oleh Facebook.




Anwar pun mengecem keputusan Meta yang dinilainya tidak masuk akal.

Di Instagram, unggahan Anwar dihapus karena dianggap mengandung "individu dan organisasi berbahaya".

Sementara notifikasi dari Facebook mengatakan unggahan Anwar dihapus karena mengandung unsur yang memuji atau mendukung orang atau organisasi yang dicap berbahaya.

Unggahan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kepada Ismail Haniyeh yang dihapus leh Facebook
Unggahan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kepada Ismail Haniyeh yang dihapus leh Facebook (facebook.com/anwaribrahimofficial)

Hingga berita ini ditulis, Meta belum memberikan komentar langsung tentang penghapusan postingan Anwar Ibrahim.

BERITA TERKAIT

Namun, Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengatakan keputusan Meta untuk menghapus beberapa postingan Anwar Ibrahim terkait pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dibuat di tingkat tertinggi, bukan oleh tim regional Asia.

Ia mengatakan tim regional Asia juga tidak paham tentang alasan di balik keputusan tersebut.

"Hingga siang ini, Meta belum memberi tahu Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (tentang alasan keputusan tersebut), tetapi dalam diskusi dengan pejabat regional Asia, mereka tidak menunjukkan bahwa tindakan ini berasal dari mereka," ujar Fahmi seperti dikutip dari NST.

"Kemungkinan besar keputusan ini dibuat di tingkat yang lebih tinggi, mungkin dari jabatan yang berbeda. Kami akan mencari konfirmasi."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas