PM Australia Desak Warganya Angkat Kaki dari Lebanon, Khawatir Perang Israel Vs Hizbullah Pecah
PM Albanese mendesak warga negaranya untuk segera angkat kaki dan pergi meninggalkan ibu kota Lebanon.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Whiesa Daniswara
Dalam laman resminya, kedutaan Besar AS di Lebanon menyarankan warganya untuk segera pergi meninggalkan Lebanon.
Sementara bagi pelancong yang saat ini masih terjebak di Lebanon, kedutaan meminta masyarakat AS untuk mendaftar Program Pelancong Cerdas agar mereka dapat menerima informasi terbaru terkait pelacakan lokasi dalam keadaan darurat.
Israel Bersiap Invasi Lebanon
Adapun peringatan itu dirilis tepat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat lampu hijau untuk menyerang Hizbullah di Lebanon dalam 24 jam ke depan.
Pejabat tinggi Israel menjelaskan izin serangan ke Lebanon diberikan untuk merespons serangan yang belakangan dilakukan Hizbullah.
Seperti baru-baru ini Hizbullah dituding telah melakukan serangan rudal hingga menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Hizbullah berulang kali menyangkal bertanggung jawab atas insiden tersebut, meski begitu militer Israel tetap mempertahankan tuduhannya terhadap gerakan Perlawanan.
“Hizbullah bertanggung jawab atas ini dan mereka akan membayarnya. Kami akan mengenai musuh dengan keras,” tutur Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Iran Ancam Serang Israel
Ancaman serupa juga turut di lontarkan para proksi Iran, dalam waktu dekat kabarnya para pemimpin Iran dan sayap kanan Houthi beserta Hizbullah bakal melakukan serangan balik ke Tel Aviv.
Adapun serangan ini dilakukan buntut tewasnya Ismail Haniyeh pemimpin biro politik Hamas.
Haniyeh tewas bersama seorang pengawalnya saat dini hari, pukul 2 pagi waktu setempat.
Media pemerintah Iran menjelaskan Haniyeh tewas lantaran diserang menggunakan proyektil berpemandu udara.
Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap fakta bahwa kematian Haniyeh disebabkan oleh bom yang diselundupkan ke ibu kota Iran, Teheran.
Ketegangan semakin meningkat setelah Tel Aviv mengumumkan pembunuhan Shukr, 63 tahun, dalam serangan udara di sebuah gedung di Beirut selatan pada Selasa malam. Kematian Shukr turut dikonfirmasi Hizbullah pada Rabu malam.
Tak lama pengumuman itu dirilis, Militer Israel mengklaim berhasil membunuh wakil kepala produksi senjata kelompok milisi Jihad Islam di Palestina, Mohammed Al Jabari, pada Jumat (2/8/2024).
Militer Israel tak menjelaskan secara detail kapan dan bagaimana operasi pembunuhan Al Jabari berlangsung di Jalur Gaza Palestina.
Namun imbas pembunuhan tersebut sejumlah milisi dan kelompok bersenjata Iran mengadakan pertemuan penting dengan perwakilan dari sekutunya di Lebanon, Irak, dan Yaman untuk membahas serangan balasan ke Israel.
“Perwakilan dari sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, serta gerakan Houthi yang didukung Teheran di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak akan menghadiri pertemuan di Teheran,” kata seorang pejabat senior Iran.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)