625.000 Anak di Gaza Kehilangan Kesempatan Belajar, 9.211 Siswa Tewas, 93 Persen Sekolah Rusak
Perang di Gaza yang meletus sejak 7 Oktober 2023 menyebabkan 625.000 anak-anak Palestina di Gaza kehilangan kesempatan bersekolah.
Penulis: Choirul Arifin
Hingga pekan lalu, Kementerian Pendidikan Palestina melaporkan bahwa 103 siswa tewas dan 505 lainnya terluka di Tepi Barat.
Menurut kementerian tersebut, sebanyak 357 mahasiswa ditahan di Tepi Barat. Sebanyak 3.426 cedera dan 497 kematian di Tepi Barat dan Gaza melibatkan guru dan administrator.
Fasilitas pendidikan UNRWA Dibom
Sekitar 353 sekolah negeri, universitas, gedung universitas, dan 65 milik Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi (UNRWA) dibom dan dirusak oleh Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan 139 di antaranya rusak parah, dan 93 hancur total.
Selain bangunan sekolah, namun Universitas Al-Aqsa, yang didirikan pada tahun 1955 sebagai institusi pendidikan tinggi pemerintah tertua di Gaza, kampusnya di Kota Gaza dan Khan Younis rusak parah dan dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel (IOF).
Sebagai salah satu universitas terbesar di Gaza, Universitas Al-Aqsa telah menawarkan program sarjana dan pascasarjana yang mencakup ilmu terapan, seni, media, olahraga, keuangan, dan TI.
Bulan Januari lalu, sebuah video di media sosial menggambarkan runtuhnya sebagian pintu masuk kampus Khan Younis.
Bulan berikutnya, muncul laporan tentang penembakan di dua gedung di kampus Kota Gaza, dan pasukan Israel dilaporkan menembaki warga sipil yang mencari perlindungan di sana.