Kantor PM Malaysia Panggil Meta untuk Jelaskan Mengapa Postingan tentang Ismail Haniyeh Dihapus
Meta tak kunjung memberikan penjelasan terkait penghapusan konten Ismail Haniyeh, kantor PM akhirnya memanggil perwakilan raksasa media sosial itu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Saat itu, Meta memulihkan konten tersebut sehari kemudian.
Meta menyatakan bahwa penghapusan tersebut merupakan kesalahan.
Namun, apa yang disebut kesalahan tersebut tampaknya merupakan suatu pola.
Meta, yang menetapkan Hamas sebagai "organisasi berbahaya," menggunakan kombinasi sistem otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label konten yang memuji atau mendukung kelompok tersebut.
Hal ini juga terjadi di luar Malaysia.
Antara Oktober dan November 2023, Human Rights Watch mendokumentasikan lebih dari 1.050 kasus di mana konten non-kekerasan yang mendukung Palestina diblokir di Instagram dan Facebook.
Sementara hanya satu kasus yang melibatkan konten yang mendukung Israel, dihapus.
Penghapusan konten pro-Palestina yang tidak proporsional ini menyebabkan tuduhan bias dan penyensoran yang tidak semestinya.
Kebijakan Meta
Berdasarkan keterangan yang diunggah di blog newsroom Meta (update 18 Oktober 2023), konten yang berisi pujian untuk Hamas, yang ditetapkan oleh Meta sebagai Organisasi Berbahaya, atau konten yang mengandung kekerasan dan grafis, misalnya, tidak diizinkan di platform tersebut.
Meski begitu, Meta mengaku bisa saja melakukan kesalahan dan menawarkan proses banding bagi orang-orang yang merasa Meta telah membuat keputusan yang salah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.