Netanyahu Minta Israel Bersiap dalam Beberapa Jam Mendatang, AS Cemas Iran Bakal Sukses Kali Ini
AS juga mencemaskan kalau Israel tidak akan dapat mengulangi keberhasilannya pada bulan April lalu saat bisa menghalau serbuan drone Iran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Netanyahu Minta Israel Bersiap dalam Beberapa Jam Mendatang, AS Cemas Kesuksesan April Tak Terulang
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Minggu (4/8/2024) meminta warga Israel untuk bersiap menghadapi peristiwa yang mungkin disaksikan Israel dalam beberapa jam mendatang.
Peringatan Netanyahu ini datang saat Iran menyatakan akan membalas serangan di Teheran yang menyebabkan kematian kepala Polit Biro Hamas, Ismail Haniyeh, Rabu (31/8/2024).
Baca juga: Iran Segera Menyerang, Knesset Israel: Serbuan IDF ke Lebanon Jadi Bencana yang Belum Pernah Terjadi
Netanyahu berkata: “Dalam beberapa tahun terakhir, dan bahkan dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan, dan kami siap menghadapi skenario apa pun, baik dalam pertahanan atau serangan terhadap negara Israel kuat, tentara Israel kuat, dan rakyatnya kuat.”
Dia menambahkan: "Kami menghargai sikap Amerika Serikat yang mendukung Israel, serta dukungan dari Inggris, Perancis dan banyak negara lainnya."
Perdana Menteri Israel menekankan kalau dia telah menetapkan "prinsip yang jelas, yaitu: Siapa pun yang menyakiti kami, kami akan menyakitinya. Kami akan melindungi diri dari ancaman apa pun dan kami akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad."
Dia melanjutkan, berbicara kepada warganya dengan mengatakan: "Saya tahu bahwa Anda, warga negara Israel, juga menjaga keberanian Anda. Saya mendorong Anda untuk mendengarkan arahan Komando Front Dalam Negeri... Bersama-sama kita akan berdiri, dan dengan pertolongan Tuhan, kita bersama-sama kita akan berdiri tegak. akan mengalahkan semua musuh kita.”
Baca juga: Dari Jet F-15E hingga Kapal Serbu Amfibi, Daftar Bantuan Tempur AS untuk Bantu Israel Hadapi Iran Cs
AS: Tingkat Ancaman ke Israel Sangat Tinggi
Wakil Asisten Pertama Presiden AS untuk Urusan Keamanan Nasional, John Viner, mengatakan Washington menilai tingkat ancaman yang dihadapi Israel "sangat tinggi" dan siap membantu Tel Aviv mempertahankan diri.
Kali ini, Washington khawatir Iran tidak akan memberikan peringatan sebelum serangan yang diperkirakan akan terjadi terhadap Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh.
AS juga mencemaskan kalau sekutu abadinya kawasan tersebut tidak akan dapat mengulangi keberhasilannya pada bulan April lalu saat bisa menghalau serbuan pawai drone dari Iran.
Situs web Amerika Axios menunjukkan kemungkinan bahwa Iran akan melancarkan serangan terhadap Israel saat fajar pada hari Senin, menyusul ancaman yang dibuat oleh para pemimpin Iran dan Hizbullah untuk membalas pembunuhan Fouad Shukr dan Ismail Haniyeh.
Menanggapi krisis yang meningkat, Amerika Serikat telah memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah, mengirimkan bala bantuan kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut.
Jenderal Michael Corella, Panglima Tertinggi pasukan Amerika di Timur Tengah, tiba di wilayah tersebut pada hari Sabtu, pada saat yang sensitif ketika Amerika Serikat dan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan balasan dari Iran.
Sibuk Melobi Sekutu di Timur Tengah
Kepala Komando Pusat Amerika Serikat Jenderal Michael Kurilla tiba di Timur Tengah pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 dan diperkirakan akan mengunjungi negara-negara Teluk seperti Yordania untuk memobilisasi koalisi guna melindungi Israel.