Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Lapis Baja Israel Disergap Brigade Al-Qassam di Rafah, Helikopter IDF Sibuk Angkut Korban

Al-Qassam juga mengonfirmasi penargetan dua tank Merkava milik IDF di George Street, sebelah timur Rafah.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pasukan Lapis Baja Israel Disergap Brigade Al-Qassam di Rafah, Helikopter IDF Sibuk Angkut Korban
khaberni
Pasukan Israel (IDF) memantau lokasi pertempuran di Jalur Gaza. Dalam agresi mereka di Rafah, Gaza Selatan, para personel IDF kerap menghadapi penyergapan mematikan dari milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam dan faksi milisi lain. 

Pasukan Lapis Baja Israel Disergap Brigade Al-Qassam di George Street, Helikopter IDF Sibuk Angkut Korban

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam - sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, Selasa (6/8/2024) - mengumumkan kalau petempur mereka menyergap pasukan lapis baja Israel di sebelah timur kota Rafah.

 Pernyataan tersebut mengkonfirmasi penghancuran dua kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel militer Israel (IDF), 'Tiger'.

Al-Qassam juga mengonfirmasi penargetan dua tank Merkava milik IDF di George Street, sebelah timur Rafah.

Baca juga: Tentara Israel Tak Pernah Belajar, Meledak Kena Bom Al-Qassam Saat Sembunyi di Gedung di Khan Yunis

Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa bentrokan terus berlanjut, dan helikopter Israel tampak mendarat untuk mengevakuasi tentara IDF.

Detail Penyergapan

Dalam sebuah pernyataan di akun Telegramnya, Brigade Al-Qassam menyatakan kalau para petempurnya menghancurkan dua lapis baja pengangkut personel Nimr selama penyergapan dan bahwa mereka telah menargetkan dua tank Merkava di George Street, sebelah timur Rafah.

Kelompok tersebut menambahkan, para pejuangnya memantau pendaratan helikopter Israel yang mengevakuasi tentara IDF yang tewas dan terluka, serta menekankan kalau bentrokan masih terus berlanjut di daerah tersebut.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya juga Selasa, media Israel melaporkan bahwa sebuah helikopter yang membawa tentara yang terluka telah tiba di Rumah Sakit Belinson di Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv.

Baca juga: Pakar Militer Ungkap Cara Al Qassam Hamas Balas Kematian Haniyeh: Zalata Jadi Kuburan Tentara Israel

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka.
Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka. (khaberni)

Insiden Berat Bagi IDF 

Penyergapan ini menjadi kelanjutan seri perlawanan Brigade Al-Qassam terhadap agresi IDF di Rafahm Gaza Selatan.

Pada Senin, Qassam mengumumkan kalau mereka meledakkan dua alat anti-personel dan anti-kendaraan di pasukan teknik Israel di daerah Zalata dan telah menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel.

Ia juga mengumumkan dua operasi serupa di sebelah timur Khan Yunis dan di lingkungan Tel Al-Hawa di barat daya Kota Gaza.

Baca juga: IDF Bawa Pasukan Buldozer ke Khan Yunis, Qassam Bertahan Mati-matian di Rafah, Hamas: Kuburan Israel

Sementara itu, media Israel melaporkan "insiden keamanan yang sulit" di Rafah, sementara Radio Angkatan Darat mengatakan tujuh tentara terluka dalam sebuah ledakan di Jalur Gaza selatan, 4 di antaranya dalam kondisi serius.

Juru bicara tentara Israel juga mengatakan empat prajurit cadangan terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan.

Sebanyak 22 Warga Palestina Tewas

Dalam perkembangan lain, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa wilayah Al-Mughraqa, Al-Zahra dan kamp Nuseirat utara di Jalur Gaza tengah menjadi sasaran penembakan artileri berat Israel pada Selasa pagi.

Koresponden tersebut mengatakan, pesawat tempur Israel melancarkan serangan di sebelah timur Deir al-Balah, menambahkan bahwa jenazah lima warga Palestina ditemukan di sebelah timur kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.

Artileri Israel dilaporkan telah menembaki sekitar Kompleks Islam di lingkungan Al-Sabra, selatan Kota Gaza.

Di Jalur Gaza utara, pendudukan Israel membom wilayah barat laut Beit Laiyha.

Di selatan, tentara Israel menembaki wilayah barat Rafah dan meledakkan bangunan perumahan di timur kota.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sedang berupaya mengevakuasi puluhan jenazah dari wilayah timur Khan Younis dan utara Rafah.

Sebanyak 22 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang terus-menerus di berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak Senin pagi, sumber medis di Gaza mengatakan kepada Al-Jazeera.

Para pengunjuk rasa berbaring di tanah saat mereka mengambil bagian dalam pertunjukan protes untuk mendukung rakyat Palestina di wilayah Gaza, di bawah slogan
Para pengunjuk rasa berbaring di tanah saat mereka mengambil bagian dalam pertunjukan protes untuk mendukung rakyat Palestina di wilayah Gaza, di bawah slogan "Hentikan genosida", di area patung "El Peine de los Vientos" (Sisir Angin) di kota San Sebastian di Basque Spanyol, pada 17 Maret 2024. (ANDER GILLENEA / AFP)

Genosida Berlanjut

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza.

Israel yang saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 39.624 warga Palestina telah tewas, dan 91.469 lainnya terluka dalam genosida yang dilakukan Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.

Selain itu, sedikitnya 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Adapun Israel mengatakan bahwa 1.200 tentara dan warga sipil tewas selama Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Namun, Media Israel menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa banyak warga Israel tewas pada hari itu justru karena 'friendly fire'.

Sejak itu, Israel menerapkan collective punishment ke seluru Jalur Gaza dengan melakukan bombardemen buta terhadap warga Palestina.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di Gaza utara, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, sebagian besar anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan pemindahan paksa hampir dua juta orang dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi dipaksa ke kota Rafah yang padat penduduk di selatan dekat perbatasan dengan Mesir – dalam apa yang telah menjadi eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba 1948.

Dalam perang tersebut, ratusan ribu warga Palestina mulai pindah dari selatan ke Gaza tengah dalam upaya terus-menerus mencari tempat yang aman.

(oln/khbrn/PC/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas