Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seperti Apa Bentuk Pemerintahan Baru dan Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Bangladesh?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina yang mengundurkan diri, seperti apa bentuk pemerintahan baru dan apa yang akan terjadi selanjutnya?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Seperti Apa Bentuk Pemerintahan Baru dan Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Bangladesh?
AFP/-
Asap mengepul dari kendaraan yang terbakar setelah pengunjuk rasa membakarnya di dekat kantor Direktorat Penanggulangan Bencana, selama protes antikuota yang sedang berlangsung di Dhaka pada 18 Juli 2024. - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina yang mengundurkan diri, seperti apa bentuk pemerintahan baru dan apa yang akan terjadi selanjutnya? 

"Kami meminta kalian untuk percaya kepada tentara negara ini. Saya bertanggung jawab penuh, dan saya jamin kalian tidak akan patah semangat,” kata sang jenderal.

Apakah pengerahan tentara merupakan titik kritis?

Hassan mengatakan keputusan pemerintah untuk mengerahkan tentara melawan para pengunjuk rasa tampaknya menjadi titik kritis yang meruntuhkan kekuasaan Hasina.

Militer di Bangladesh dianggap sebagai entitas yang netral dan dipercaya serta dihormati oleh sebagian besar orang.

Pada 2008, ketika krisis pemilu menyebabkan negara itu mengalami kebuntuan politik, militer turun tangan dan memastikan bahwa pemilu diadakan pada Desember tahun itu.

Ketika protes terbaru meningkat, tentara bersikap hati-hati dalam pernyataannya dan tampak netral.

Namun pada Jumat (2/8/2024), mantan personel militer menyatakan dukungannya terhadap protes tersebut, mengkritik keputusan untuk menarik unit patroli perbatasan guna meredakan demonstrasi.

Mantan kepala angkatan darat, Iqbal Karim Bhuiyan bahkan mengubah foto profil Facebook-nya menjadi merah sebagai bentuk dukungan, yang mengisyaratkan suasana umum di militer.

Berita Rekomendasi

Titik kritis lainnya, kata Profesor Naomi Hossain dari Sekolah Studi Afrika dan Oriental di Inggris, adalah ketakutan akan terjadinya pertumpahan darah besar-besaran pada Senin (6/8/2024) karena para pengunjuk rasa kembali melakukan mobilisasi meskipun telah terjadi pembunuhan pada hari Minggu (4/8/2024).

"Ada ketakutan yang sangat nyata dan beralasan bahwa hari ini akan terjadi pertumpahan darah," katanya.

"... Orang-orang sangat takut bahwa hari ini akan terjadi pertumpahan darah, jadi ini benar-benar mendorong militer untuk memikirkan apa yang perlu mereka lakukan."

Apa yang terjadi pada hari Minggu?

Lebih dari 90 orang tewas pada Minggu (4/8/2024) ketika bentrokan antara pejabat keamanan dan para pengunjuk rasa yang menuntut Hasina untuk mundur, meningkat.

Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah kerumunan besar pengunjuk rasa di Lapangan Shahbagh. Dhaka.

Demonstran di distrik barat laut Sirajganj juga menyerang kantor polisi dan menewaskan sedikitnya 13 petugas.

Pada hari itu, tercatat jumlah kematian tertinggi dalam satu hari sejak protes meletus bulan lalu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas