WHO Kirim 32 Ton Pasokan Medis ke Lebanon, Lebanon dan Iran Di Ambang Perang Regional Melawan Israel
WHO mengirim pasokan medis ke Lebanon di tengah meningkatnya kemungkinan perang regional.
Penulis: Muhammad Barir
WHO Kirim 32 Ton Pasokan Medis ke Lebanon, Waspadai Perang Regional Israel Melawan Lebanon dan Iran
TRIBUNNEWS.COM- WHO mengirim pasokan medis ke Lebanon di tengah meningkatnya kemungkinan perang regional.
Warga negara Barat dan Lebanon meninggalkan negara mereka karena Hizbullah dan Iran bersiap melakukan serangan balasan terhadap Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan 32 ton pasokan medis ke kementerian kesehatan Lebanon di tengah kekhawatiran akan perang habis-habisan antara gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, dan Israel, Reuters melaporkan pada 5 Agustus.
Pengiriman tersebut mencakup sedikitnya 1.000 peralatan trauma untuk merawat kemungkinan korban luka perang.
“Tujuannya adalah untuk mengirimkan pasokan dan obat-obatan ini ke berbagai rumah sakit dan sektor kesehatan di Lebanon, terutama di tempat-tempat yang paling rentan [terhadap permusuhan] sehingga kami dapat siap menghadapi keadaan darurat apa pun,” Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan kepada wartawan di landasan pendaratan bandara tempat bantuan tiba.
Hizbullah dan Israel telah saling tembak rudal dan roket, sebagian besar di wilayah perbatasan Lebanon-Israel, sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober.
Kepala Hizbullah Hassan Nasrallah telah menyatakan gerakan perlawanan akan terus menargetkan pangkalan militer dan infrastruktur Israel sampai gencatan senjata di Gaza tercapai.
Israel meningkatkan perang dengan Hizbullah dan sekutu Poros Perlawanannya dengan membunuh pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut minggu lalu.
Sebagai tanggapan, Hizbullah dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menyatakan mereka akan melakukan serangan balasan yang tepat terhadap Israel.
Reuters menambahkan bahwa rumah sakit di Lebanon selatan tidak hanya menderita akibat pemboman Israel selama berbulan-bulan tetapi juga akibat krisis ekonomi dan keuangan Lebanon yang sedang berlangsung, yang meletus pada tahun 2019.
Rumah sakit di Lebanon telah berjuang keras untuk menangani pasien yang terluka sejak perang dimulai sepuluh bulan lalu. Selama kurun waktu tersebut, Israel telah menewaskan sedikitnya 549 orang di Lebanon, termasuk sedikitnya 116 warga sipil, dan melukai banyak lagi lainnya.
Untuk mengantisipasi perang yang mencapai ibu kota Lebanon, kedutaan-kedutaan besar negara-negara barat telah memperingatkan warga negara mereka agar meninggalkan negara itu.
Banyak warga diaspora Lebanon yang pulang untuk menikmati pantai-pantai di negara itu dan mengunjungi sanak saudara selama musim panas telah mempersingkat perjalanan mereka.