IDF Kecolongan, Sebuah Drone Hizbullah Serang 19 Warga Nahariya di Israel Utara
Teror Hizbullah menggunakan pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle drone menyasar desa dekat Nahariya Israel Utara, 19 korbannya warga Israel
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
Salah satu kekhawatiran AS adalah Israel mungkin memilih untuk melancarkan serangan pendahuluan terhadap Iran untuk melawan efektivitas serangan Iran yang akan datang.
Pada Senin, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris diberi pengarahan oleh tim keamanan nasional mereka mengenai situasi tersebut.
Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, menyatakan AS sedang berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut.
"Kami terlibat dalam diplomasi yang intens, hampir sepanjang waktu, dengan pesan yang sangat sederhana, semua pihak harus menahan diri dari eskalasi," kata Blinken pada Senin.
"Eskalasi tidak menguntungkan siapa pun."
"Sangat penting bagi kita untuk memutus siklus ini dengan mencapai gencatan senjata di Gaza," kata Blinken menambahkan.
Mesir Turun Tangan
Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, berbicara dengan Blinken dan mendesak AS untuk menekan Israel agar "menghentikan kebijakan nekatnya," menurut situs berita Ahram Online.
"Teheran tidak tertarik untuk meningkatkan konflik regional, tetapi perlu menghukum Israel," tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, pada Senin.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran minggu lalu, meskipun Israel menolak bertanggung jawab atas serangan itu.
The Wall Street Journal melaporkan pada Selasa, pejabat AS telah mengamati pergerakan peluncur rudal Iran dan peningkatan latihan militer sejak akhir pekan, yang menunjukkan kemungkinan serangan yang akan segera terjadi.
AS yakin Iran mungkin melancarkan serangan dalam 24-48 jam ke depan dan khawatir tentang kemungkinan serangan terkoordinasi oleh Iran dan Hizbullah yang ditujukan untuk membanjiri sistem pertahanan udara Israel.
(Tribunnews.com/Chrysnha)