Pertemuan OKI di Jeddah: Iran Cari Dukungan untuk Balas Serang Israel, Pakistan Isyaratkan Mau Bantu
Iran berupaya mengumpulkan dukungan untuk menyerang Israel dalam rapat darurat OKI. Pakistan mau bantu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar pertemuan mendadak di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah buntut tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Pertemuan OKI digelar di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2024).
Perwakilan dari 57 negara anggota OKI hadir pada pertemuan tersebut, termasuk Iran, yang diyakini sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel atas kematian Haniyeh.
Mengutip NHK, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan kepada para anggota bahwa negaranya tidak punya pilihan lain selain menggunakan haknya untuk membela diri secara sah.
Bagheri menambahkan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut terhadap kedaulatannya.
Serangan terhadap Israel akan dilakukan secara tepat waktu dan tepat, ujarnya.
Media lokal melaporkan bahwa meskipun para audiens mengkritik Israel, mereka menyuarakan kekhawatiran tentang pertempuran saat ini yang berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.
Sementara itu, kelompok Muslim Syiah yang berbasis di Lebanon, Hizbullah, juga telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.
Pakistan Isyaratkan Mau Membantu Iran
Sehari sebelum pertemuan OKI, Pakistan dilaporkan menunjukkan niatnya untuk membantu Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Menurut The Jerusalem Post, Pakistan akan menyuplai rudal balistik jarak menengah Shaheen-III kepada Iran.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai niat Pakistan tersebut.
Baca juga: OKI: Israel Harus Bertanggung Jawab Penuh atas Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Namun dilaporkan pertemuan OKI pada hari Rabu itu diinisiiasi oleh Iran dan juga Pakistan.
Rusia Bantu Iran
Tak hanya Pakistan, Rusia juga dilaporkan membantu Iran melancarkan serangannya.
Rusia dilaporkan telah mentransfer sistem rudal Iskander dan sistem peperangan elektronik Murmansk-BN ke Iran, menurut layanan berita Israel Channel 14.