Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Pernah Sebelumnya, Kapal Perang Israel Terlihat di Dekat Eilat, Saudi-Mesir-Yordania Waspada

keberadaan kapal perang Israel ini telah menimbulkan pertanyaan tentang potensi sasaran militer di wilayah sensitif yang strategis ini.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Belum Pernah Sebelumnya, Kapal Perang Israel Terlihat di Dekat Eilat, Saudi-Mesir-Yordania Waspada
rntv/tangkap layar
Kapal Perang Israel. Dalam sebuah laporan khusus, media Yordania menyatakan Kapal Perang Israel tampak di dekat Eilat, wilayah pendudukan Utara Israel dalam sebuah manuver yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Pagar tersebut selesai dibangun pada Januari 2013. 

Selama Perang Israel-Hamas dan krisis Laut Merah yang terjadi kemudian, pelabuhan tersebut mengalami penurunan volume sebesar 85 persen.

Pada 12 Juli 2024 pelabuhan Eilat dinyatakan bangkrut sehingga tidak ada aktivitas ekonomi atau pendapatan selama delapan bulan. 

Keamanan Negara Masing-masing 

Diduga kuat, manuver kapal Perang Israel ini sebagai persiapan pencegatan serangan dari Iran dan kelompok proksinya yang diprediksi meluncurkan serangan besar-besaran ke Israel dalam waktu dekat.

Hal ini didasarkan laporan Axios yang mengutip pernyataan anonim pejabat Amerika Serikat bahwa serangan balasan ke Israel akan dilakukan segera.

Sejumlah negara di kawasan Timur Tengah telah menutup wilayah udara mereka, seperti Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan sebagian besar Irak.

Yordania dan Mesir bahkan mengumumkan bahwa mereka akan mencegat rudal atau drone apa pun yang memasuki wilayah udara mereka, baik dari Yaman atau Iran.

Berita Rekomendasi

Otoritas Penerbangan Sipil Yordania telah mengeluarkan NOTAM, yang menyatakan bahwa semua lalu lintas udara komersial yang melakukan perjalanan ke bandara Yordania harus membawa bahan bakar tambahan selama 45 Menit untuk “Alasan Operasional.”

Dari sisi Iran, pejabat tinggi negara tersebut telah bertemu dengan perwakilan sekutu regional mereka dari Lebanon, Irak, dan Yaman pada hari Kamis kemarin.

Pertemuan itu disebut untuk membahas kemungkinan pembalasan terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran.

Setidaknya, menurut laporan Reuters, ada lima sumber yang mengungkapkan hal itu kepada mereka.

Timur Tengah saat ini menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran, dan proksinya setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran pada hari Rabu dan pembunuhan komandan senior Hizbullah pada hari Selasa dalam serangan Israel di pinggiran ibu kota Lebanon, Beirut.

"Perwakilan sekutu Palestina Iran, Hamas, dan Jihad Islam, serta gerakan Houthi yang didukung Teheran di Yaman, Hizbullah Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak akan menghadiri pertemuan di Teheran, kata sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

"Iran dan anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas terhadap rezim Zionis (Israel)," kata seorang pejabat senior Iran, yang mengetahui langsung pertemuan tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas