Hamas Tolak Ajakan AS dan Mesir Rundingkan Gencatan Senjata, Israel Bunuh Lagi 25 Warga Gaza
Hamas menolak undangan Amerika Serikat, Qatar dan Mesir bergabung dalam putaran terakhir perundingan dengan Israel soal gencatan senjata di Gaza.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Hamas menolak undangan Amerika Serikat, Qatar dan Mesir untuk hadir di meja perundingan dalam putaran terakhir perundingan dengan Israel soal gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dijadwalkan berlangsung 15 Agustus 2024.
Sebelumnya, Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan diskusi mengenai syarat gencatan senjata pada 14-15 Agustus. Pemimpin ketiga negara menyatakan siap mengajukan proposal akhir untuk mencapai kesepakatan.
Kantor berita Axios melaporkan Hamas menolak berunding dengan merujuk pada kondisi terkini yang baru-baru ini disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, serta kasus pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran serta dan serangan terbaru Israel di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resminya kepada berita Al-Arabiya, Hamas meminta para mediator untuk mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menyetujui kesepakatan yang dipromosikan Presiden AS Joe Biden pada awal Juli.
“Gerakan ini menyerukan kepada para mediator untuk menyampaikan rencana pelaksanaan apa yang telah disepakati oleh gerakan tersebut pada 2 Juli 2024, berdasarkan visi Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
“Para mediator harus menegakkan hal ini terhadap pendudukan (Israel) daripada melakukan perundingan lebih lanjut atau proposal baru yang akan menutupi agresi pendudukan dan memberinya lebih banyak waktu untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat kami,” sebut pernyataan resmi Hamas.
Israel Kembali Bunuh 25 Warga Gaza
Di tengah upaya AS bersama Mesir dan Qatar melobi Hamas agar bersedia diajak berunding soal gencatan senjata, Israel kembali melancarkan serangan dengan sasaran warga sipil Gaza.
Serangan terbaru Israel dalam 24 jam terakhir ini telah menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina di Gaza.
Baca juga: Mesir Kutuk Israel yang Membom Sekolah Al-Tabiin Gaza Pakai Rudal MK84 dengan Berat Hampir Satu Ton
Data yang dipublikasikan Biro Pusat Statistik Palestina menunjukkan pasukan Israel telah membunuh 1,8 persen populasi Jalur Gaza sejak 7 Oktober – 75 persen korban berusia di bawah 30 tahun.
Puluhan ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan Khan Younis dan tidur di trotoar dan jalan-jalan di wilayah kantong lainnya, tanpa makanan atau air.
Baca juga: Populer Internasional: Teror Minggu Depan Warga Israel Dikubur, Target Pusat Komando Hamas
Hizbullah menembakkan rentetan roket ke Israel utara, menargetkan beberapa kota ketika ketegangan meningkat di Timur Tengah.
Hamas menyerukan Amerika Serikat, Qatar dan Mesir untuk mengajukan rencana penerapan proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden, daripada mengadakan “perundingan lebih lanjut” dan membahas proposal baru untuk Gaza.
Setidaknya 39.897 orang tewas dan 92.152 luka-luka dalam perang Israel di Gaza. Diperkirakan 1.139 orang terbunuh di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang ditawan.
Sumber: Sputnik dan Aljazeera