Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah Saat Israel Kesetanan Memburunya?

Apakah Yahya Sinwar benar-benar memimpin gerakan Hamas dari bawah tanah, pada saat Israel mengejarnya ke mana-mana?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bagaimana Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah Saat Israel Kesetanan Memburunya?
Photo credit: Ashraf Amra/Anadolu Agency
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar bersama anggota gerakan militer pembebasan Palestina, menghadiri sebuah parade di Kota Gaza, 30 Mei 2021. 

Menurut laporan itu Hamas berhasil membangun fasilitas produksi senjata di bawah tanah.

Baca juga: Dikepung 7 Front, Israel Masih Cari Masalah Sama Mesir, Klaim Temukan Terowongan Besar di Perbatasan

Pejabat Israel memperkirakan terowongan biasa milik Hamas memerlukan biaya sekitar $275.000 per kilometer.

Biaya yang lebih besar akan diperlukan untuk membangun terowongan khusus, tempat produksi senjata, dan titik strategis.




“Saya pikir kami belum benar-benar menemui tantangan yang sepenuhnya baru bagi kami di level sistemik,” kata pejabat pertahanan Israel.

“Mungkin ada hal-hal spesifik, seperti fakta bahwa kami dikejutkan oleh kemampuan teknik Hamas dalam membangun elevator di terowongan, beberapa tingkatan, dan lainnya.”

Pejabat itu mengakui kemampuan teknik Hamas sangat bagus dalam hal memahami perilaku dan konektivitas tanah.

“Kami menemui banyal hal yang kami yakini akan kami temui, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada yang kami perkirakan: rintangan, pintu atas, pengisi daya, dan jumlah ujung.”

BERITA TERKAIT

Pejabat itu kemudian ditanya mengenai penyebab militer Israel gagal mengatasi terowongan Gaza meski mengklaim sudah mengetahui besarnya.

Dia membalasnya dengan mengatakan bahwa militer Israel sedang melakukan penyelidikan internal mengenai serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 dan peristiwa-peristiwa sebelumnya.

Satu sumber mengatakan penghancuran seluruh jaringan terowongan Hamas adalah hal yang memungkinkan secara teknis. Namun, penghancuran itu memerlukan waktu lama.

“Butuh waktu bertahun-tahun,” kata sumber itu.

Pemimpin gerakan Hamas di Gaza, Yahya Sinwar. Terkait proposal gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat, Sinwar memberitahu Mesir dan Qatar selaku mediator, kalau Hamas tidak akan meletakkan senjata sebelum Israel berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata permanen.
Pemimpin gerakan Hamas di Gaza, Yahya Sinwar. Terkait proposal gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat, Sinwar memberitahu Mesir dan Qatar selaku mediator, kalau Hamas tidak akan meletakkan senjata sebelum Israel berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata permanen. (khaberni/HO)

Mantan Pejabat Mossad: Sinwar Justru Makin Kuat

Mantan pejabat Mossad Rami Igra mengatakan Yahya Sinwar dari Hamas justru semakin kuat, bukan semakin lemah.

Surat kabar Israel Maariv mengutip mantan kepala Divisi Tawanan dan Orang Hilang di Mossad, Rami Igra, yang mengatakan bahwa kepala biro politik Hamas, Yahya Sinwar, tidak melemah tetapi malah tumbuh kuat, bertentangan dengan semua perkiraan.

Minggu lalu Hamas memilih Yahya Sinwar , pejabat tingginya di Gaza, sebagai pemimpin baru biro politik gerakan tersebut menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli.

Baik Hamas maupun Iran menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan Haniyeh. Tel Aviv belum mengaku bertanggung jawab.

Yahya Sinwar menghabiskan 22 tahun di penjara Israel.

Dia dibebaskan melalui kesepakatan pertukaran tahanan yang membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina pada tahun 2011 untuk mengamankan pembebasan tentara Israel Gilad Shalit.

Menurut Igra, Sinwar yang berusia 61 tahun telah menjadi “lebih kuat dan diangkat sebagai orang yang sangat berkuasa di Hamas.”

"Hal-hal yang ia inginkan terjadi sedang terjadi," kata Igra kepada Radio Israel 103FM kemarin.

“Selama Israel tidak memberikan alternatif pemerintahan yang nyata bagi Hamas di Gaza, maka Hamas akan memegang kendali, dan Sinwar membuktikannya dengan fakta bahwa ia diangkat menjadi kepala biro politik,” imbuhnya.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas