Bagaimana Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah Saat Israel Kesetanan Memburunya?
Apakah Yahya Sinwar benar-benar memimpin gerakan Hamas dari bawah tanah, pada saat Israel mengejarnya ke mana-mana?
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Goldfus mengklaim pihaknya menemukan banyak uang di dalam kompleks tersebut.
“Kopinya masih panas. Senjata berserakan di sekeliling.”
Menurut dia, Sinwar baru saja pergi beberapa menit sebelum IDF tiba di terowongan.
Pada bulan Februari lalu IDF merilis video yang memperlihatkan salah satu terowongan Gaza.
Menurut Israel, terowongan itu digunakan Sinwar, keluarga Sinwar, dan pejabat senior Hamas untuk berlindung di tengah perang.
Terowongan itu tampak memiliki dua kamar mandi, satu daput, dan area untuk tidur.
Selain itu, ada pula ruang terpisah yang menurut IDF digunakan oleh Sinwar sendiri. Di dalamnya terdapat berangkas berisi uang miliaran.
Goldfus menyebut IDF memerlukan waktu hingga 10 jam agar bisa menembus pertahanan Hamas di Khan Younis.
Baca juga: Terowongan Hamas Rumit, Israel Kaget Pejuang Palestina Bisa Tiba-tiba Lenyap lalu Serang Zionis
Dia mengatakan terowongan menjadi pusat Hamas. Oleh karena itu, agar Israel bisa mengalahkan Hamas, terowongan harus dihancurkan.
“Ketika saya merencanakan operasi sekarang, pertama-tama saya melihat terowongan, dan dari sana saya pergi ke permukaan,” katanya.
Goldfus adalah salah satu perwira senior IDF yang memimpin serangan terhadap Hamas di Gaza.
Dia nantinya akan mengepalai Korps Utara dan segera mendapat pangkat mayor jenderal.
Sementara itu, Sinwar baru saja terpilih sebagai Kepala Biro Politik Hamas setelah Ismail Haniyeh tewas.
Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran, setelah menghadiri acara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.