Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocoran Kapan Iran Bakal Serang Israel, Khamenei Siap Ambil Risiko, Tak Gentar Balas Tel Aviv

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, siap mengambil risiko untuk melakukan serangan balas dendam ke Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Bocoran Kapan Iran Bakal Serang Israel, Khamenei Siap Ambil Risiko, Tak Gentar Balas Tel Aviv
PressTV
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei bertemu dengan sekelompok atlet dan peraih medali Iran Asian Games 2023 Hangzhou pada 22 November 2023 - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, siap mengambil risiko untuk melakukan serangan balas dendam ke Israel. 

TRIBUNNEWS.com - Setelah sempat dikabarkan bakal menunda serangannya ke Israel, Iran diprediksi akan melakukan pembalasan pada pekan ini.

Bocoran ini disampaikan Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby, yang mengungkapkan Iran dan proksi regionalnya mungkin akan menyerang Israel "minggu ini".

"AS juga memiliki kekhawatiran dan harapan yang sama dengan rekan-rekan kami di Israel, sehubungan dengan kemungkinan (serangan Iran) yang dapat terjadi minggu ini," kata Kirby, Senin (12/8/2024), dikutip dari Anadolu Ajansi.

Sementara itu, Axios mengutip sumber penting AS, melaporkan serangan Iran mungkin terjadi sebelum 15 Agustus 2024.

Di tanggal itu, Hamas dan Israel seharusnya membicarakan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Tetapi, pada Minggu (11/8/2024), Hamas mengatakan pihaknya menolak berpartisipasi dalam negosiasi kesepakatan pada 15 Agustus 2024.

Pernyataan Hamas itu dianggap sebagai "langkah taktis menjelang kemungkinan serangan oleh Iran dan Hizbullah, serta dalam upaya untuk mendapatkan persyaratan yang lebih baik untuk kesepakatan tersebut," kata seorang pejabat Israel kepada Axios.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, menurut laporan eksklusif yang dikutip Iran International, Presiden Masoud Pezeshkian baru-baru ini bertemu dengan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.

Dalam pertemuan itu, Pezeshkian disebut-sebut memohon pada Khamenei agar tidak ada serangan langsung terhadap Israel.

Sebab, menurut Pezeshkian, serangan langsung bisa memicu tindakan pembalasan Israel yang berpotensi melumpuhkan ekonomi Iran yang sudah rapuh.

Tetapi, Khamenei tampaknya tidak gentar. Ia mengisyaratkan siap mengambil risiko keruntuhan ekonomi dalam mengejar pembalasan terhadap Israel.

Baca juga: AS Akui Sulit Prediksi Balasan Iran ke Israel: Kemungkinan Serangan Teheran Bakal Signifikan

China Beri Dukungan untuk Iran

Sementara itu, China menyatakan dukungannya terhadap Iran dalam mempertahankan "kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya," pasca-kematian Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani, lewat sambungan telepon, Minggu (11/8/2024).

Dalam panggilan itu, Wang menegaskan Beijing mengecam pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli 2024, di Teheran.

Beijing, kata Wang, menilai serangan itu telah melanggar kedaulatan Iran dan mengancam stabilitas regional.

Kepada Kani, Wang mengatakan pembunuhan Haniyeh telah "secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata Gaza, serta merusak perdamaian dan stabilitas regional," bunyi pernyataan Kementeriar Luar Negeri China, dilansir Reuters.

Diketahui, Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan serangan terhadap Haniyeh.

Tetapi, Israel belum mengklaim atau membantah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Meski demikian, Iran telah berjanji untuk "menghukum keras" Israel atas kematian Haniyeh.

Terkait hal itu, Wang menyatakan China mendukung setiap tindakan Iran dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanannya, termasuk membalas Israel atas tewasnya pemimpin Hamas.

Baca juga: Waspada Serangan Iran-Lebanon, RS di Utara Israel Siaga Tinggi, Siap Beroperasi di Bawah Tanah

"China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai hukum, serta dalam upayanya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional."

"Kami (China) juga siap untuk menjaga komunikasi yang erat dengan Iran," urai Wang.

Ketegangan di Timur Tengah terjadi menyusul pernyataan Khamenei yang menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/7/2024), dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."

Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Acara pelantikan Pezeshkian diketahui menjadi kemunculan terakhir Haniyeh.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Meski demikian, Israel hingga saat ini belum membantah ataupun mengakui pembunuhan terhadap Haniyeh.

Tetapi, sumber di Gedung Putih mengatakan Israel langsung menghubungi AS setelah Haniyeh tewas dan mengabarkan mereka lah yang membunuh Pemimpin Hamas tersebut.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas