Bongkar Borok IDF Jadikan Warga Sipil Gaza Tameng Manusia, Media Israel Haaretz Ungkap Detailnya
Media Israel, Haaretz, membongkar praktik tameng manusia yang dilakukan IDF terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
Dalam rekaman yang ditayangkan Al Jazeera, lanjut Haaretz, "Tentara Israel tampak mendandani tahanan Palestina mengenakan seragam dan jaket anti-peluru, menyorotkan kamera ke arah mereka, dan mengirim mereka ke rumah-rumah yang rusak parah dan pintu masuk terowongan dengan tangan terikat ikatan plastik."
Seorang tentara yang ikut serta menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia, mengatakan kepada Haaretz, "Ketika saya melihat tayangan Al Jazeera, saya berkata, 'Ah, ya, itu memang benar'."
"Lalu saya melihat tanggapan IDF (dari Angkatan Darat), yang sama sekali tidak mencerminkan fakta itu. Itu (tameng manusia) dilakukan atas sepengetahuan Komandan Brigade," imbuh dia.
Anak di Bawah Umur dan Orang Tua Juga Dijadikan Tameng Manusia
Haaretz melaporkan, warga sipil Palestina yang biasanya dijadikan "tumbal" oleh Israel, banyak yang masih di bawah umur atau lanjut usia (lansia).
Mereka dipaksa melakukan tugas-tugas berbahaya, seperti memasuki terowongan atau gedung lebih dulu, dengan kamera yang terpasang di punggung mereka.
"Ada kalanya orang-orang yang sudah sangat tua dipaksa masuk ke dalam rumah," kata seorang prajurit.
Baca juga: Detik-detik Sersan IDF Tewas Ditembak Al-Qassam, Ucapan Allahuakbar Terdengar saat Target Ambruk
Warga Palestina diberitahu, "Lakukan satu misi di terowongan dan Anda bebas."
"Meskipun beberapa warga Palestina diharuskan untuk tinggal di satu unit 'hanya' selama 24 jam, yang lainnya akhirnya tinggal selama dua hari atau bahkan seminggu," catat laporan tersebut.
Pejabat Militer Israel Tahu
Penyelidikan Haaretz juga mengungkap, pejabat senior militer Israel, termasuk Kepala Staf Herzi Halevi dan Jenderal Komando Selatan, Yaron Finkelan, mengetahui praktik itu.
Haaretz menyoroti, penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia bukanlah fenomena baru.
Praktik serupa dilaporkan pernah dilakukan selama operasi militer Israel sebelumnya.
Tentara Israel telah menghadapi kritik dan gugatan hukum atas praktik ini, tetapi penyelidikan menunjukkan penggunaan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia telah menjadi hal yang sistematis dalam konflik yang sedang berlangsung.
Menanggapi penyelidikan tersebut, Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan kebijakan resmi militer melarang penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia dan tuduhan tersebut akan diselidiki.
Namun, laporan Haaretz menunjukkan praktik berbahaya dan ilegal ini tetap menjadi bagian yang mengakar dalam operasi militer di Gaza.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)