Biden Pertimbangkan Pengiriman Rudal Jelajah Jarak Jauh JASSM ke Ukraina
Amerika Serikat dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan mengirim rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina, menurut laporan Politico.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
Namun, pembatasan penggunaan rudal ini di wilayah Rusia masih berlaku.
Serangan terhadap Rusia dapat memicu pembalasan nuklir
Keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menyerang tanah Rusia menggunakan senjata yang dipasok AS mengungkap kebingungan dan kekacauan politik yang mendalam di Amerika Serikat, analis veteran Departemen Pertahanan dan pensiunan Letkol Angkatan Udara AS Karen Kwiatkowski mengatakan kepada Sputnik.
"Keputusan ini merupakan tanda berlanjutnya kekacauan politik di Washington dan dalam kepemimpinan NATO."
"Pemerintahan Biden berdoa agar Ukraina dapat melanjutkan semacam perlawanan hingga awal November," kata Kwiatkowski mengacu pada pemilihan umum AS mendatang.
Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mencabut pembatasan penggunaan senjata yang dipasok AS oleh Ukraina terhadap target di wilayah Rusia, meskipun para pejabat mengklaim bahwa Biden mengambil langkah tersebut "hanya untuk mempertahankan wilayah Kharkov yang tengah diserang" terhadap pasukan Rusia.
Departemen Luar Negeri mengklarifikasi bahwa AS belum mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh, termasuk ATACMS, di dalam Rusia.
Keputusan tersebut dengan jelas mencerminkan bahwa Biden khawatir Ukraina akan benar-benar runtuh pada saat pemilu berlangsung, kata Kwiatkowski.
Peristiwa dalam perang Rusia-Ukraina
*) Kantor hak asasi manusia PBB (UNHCR) mengatakan telah meminta Moskow untuk mengizinkannya mengunjungi wilayah Rusia yang terkena dampak kampanye lintas batas Ukraina.
"Kantor tersebut sebelumnya telah berulang kali meminta Rusia untuk akses ke wilayah Rusia dan wilayah Ukraina di bawah kendali Rusia, tetapi tidak berhasil," kata Liz Throssell, juru bicara UNHCR.
Sebaliknya, Ukraina mengatakan akan membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil menuju Rusia dan Ukraina.
Pejabat Ukraina telah menjanjikan akses bagi organisasi kemanusiaan internasional seperti Komite Internasional Palang Merah dan PBB.
Di Kursk, Agence France-Presse mengatakan wartawannya melihat sekitar 500 pengungsi dari daerah perbatasan mengantre untuk mendapatkan makanan dan pakaian yang didistribusikan oleh Palang Merah Rusia.
*) Pasukan khusus Ukraina menangkap sekelompok lebih dari 100 tentara Rusia di Kursk, menurut laporan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada Kamis.
"Pasukan Ukraina juga mengambil alih benteng perusahaan yang luas, beton dan dibentengi dengan baik, termasuk menangkap 102 prajurit dari Resimen Senapan Bermotor Pengawal ke-488 Rusia dan unit Akhmat," katanya.
Gambar-gambar menunjukkan lusinan prajurit Rusia duduk atau berbaring di tanah di bunker beton dengan helm dan senjata mereka ditumpuk di dekat dinding.
Para tahanan itu akan ditukar dengan tawanan perang Ukraina.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)