Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perintah Netanyahu Diabaikan, Menhan Israel: Hanya 70 Orang Yahudi Ultra-Ortodoks yang Daftar Wamil

Ribuan arga Yahudi Haredi ultra-Ortodoks membangkang, menolak perintah Netanyahu untuk melaksanakan wajib militer.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Perintah Netanyahu Diabaikan, Menhan Israel: Hanya 70 Orang Yahudi Ultra-Ortodoks yang Daftar Wamil
Itai Ron / Gambar Timur Tengah / Gambar Timur Tengah melalui AFP
Petugas polisi Israel bentrok dengan pria Yahudi Ultra-Ortodoks selama protes Ultra-Ortodoks menentang wajib militer pada 16 Juli 2024 di Bnei Brak, Israel. Bulan lalu, mahkamah agung negara tersebut mengeluarkan keputusan yang mengakhiri kebijakan pemerintah yang mengecualikan pria ultra-Ortodoks, atau Haredi, dari wajib militer. Wajib militer telah menjadi bagian besar dari kehidupan warga Israel, namun terdapat pengecualian bagi pria Haredi, yang justru melanjutkan studi Taurat secara penuh waktu. 

Namun tampaknya ancaman itu tak cukup mampu membuat Netanyahu mundur.

Orang terkuat di Israel itu terus memaksa para pria Haredi Ultra-Ortodoks untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan wajib militer.

Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi

Gelombang penolakan yang memanas, memaksa pria Haredi Ultra-Ortodoks menggelar demonstrasi besar-besaran di dekat area kantor perekrutan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Yerusalem.

Lebih dari 100 pria Ultra-Ortodoks ekstremis dilaporkan turun ke jalanan untuk berunjuk rasa di dekat kantor perekrutan IDF.

Demo awalnya berjalan dengan damai, sampai akhirnya petugas berkuda datang dengan membawa meriam untuk mencoba membubarkan massa.

Tak lama dari itu warga Ultra-Ortodoks ekstremis terlibat bentrok dengan pihak kepolisian setempat.

Menurut keterangan polisi, bentrok tak hanya dilakukan dengan petugas Polisi Israel, demonstran ultra-Ortodoks juga terlibat bentrok dengan Polisi Perbatasan.

Berita Rekomendasi

"Mereka yang berdemo melontarkan makian dan berusaha menerobos pagar yang didirikan polisi di luar kantor perekrutan," kata polisi, dikutip dari Jerusalem Post.

Imbas kerusuhan ini, lima demonstran ultra-Ortodoks telah ditangkap atas tuduhan melakukan perilaku tidak tertib dan menyerang petugas polisi di Yerusalem.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas