6 Fakta Pengakuan Ukraina Pakai Senjata Barat Buat Hancurkan Jembatan di Rusia
Senjata apa yang digunakan Ukraina dalam serangannya ke Rusia dan Apa kata negara NATO terkait hal ini?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Ukraina yang berkelanjutan ke Kursk sudah dimulai sejak Selasa (6/8/2024) kemarin.
Sejauh ini, Ukraina telah menghancurkan tiga jembatan di wilayah tersebut.
Juru bicara Kremlin sempat menduga kalau Kyiv menggunakan senjat Barat.
Tapi untuk pertama kalinya, Rabu (21/8/2024) kemarin, Ukraina baru mengakui kalau pihaknya menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang jembatan di wilayah Kursk.
Berikut ini apa yang kita ketahui tentang senjata barat yang digunakan Ukraina:
1. Senjata apa yang digunakan Ukraina dalam serangannya ke Rusia?
Ukraina mengonfirmasi bahwa mereka telah menggunakan HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) yang dipasok AS selama serangannya terhadap jembatan di Rusia.
Media Inggris, termasuk Sky News dan BBC, menerbitkan spekulasi pada tanggal 15 Agustus bahwa Ukraina telah menggunakan tank Challenger 2 Inggris di wilayah Rusia.
Diyakini pula bahwa senjata yang dipasok Jerman telah digunakan dalam serangan Kursk.
Jerman merupakan salah satu pemasok senjata terbesar ke Ukraina – kedua setelah AS.
Jerman memasok kendaraan tempur infanteri Marder, tank tempur Leopard, sistem pertahanan udara, pesawat nirawak, dan sistem peluncur roket ke Kyiv.
Baca juga: Pertama Kalinya, Ukraina Akui Gunakan Senjata yang Dipasok AS untuk Serang Rusia
2. Negara NATO mana yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka di Rusia?
Pada tanggal 31 Mei, Presiden AS Joe Biden mengumumkan melonggarkan larangan bagi Ukraina untuk menggunakan senjata AS di wilayah Rusia, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam konferensi pers selama pertemuan informal NATO di Praha.
Hal ini menandai perubahan kebijakan Biden, yang sebelumnya menolak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS di Rusia.
Pada bulan April, Biden menandatangani dukungan militer untuk Ukraina senilai hampir $61 miliar, yang mana sekitar $23 miliar digunakan untuk mengisi kembali persediaan militer dan $14 miliar diberikan kepada Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, di mana pemerintah AS akan membeli sistem persenjataan dari kontraktor pertahanan AS untuk Ukraina.
Alex Gatopoulos, editor pertahanan Al Jazeera, melaporkan pada hari Rabu dari Kyiv bahwa 13 negara NATO kini telah memberikan izin bagi Ukraina untuk menggunakan senjata Barat seperti tank, sistem artileri dan kendaraan tempur infanteri di dalam Rusia.