5 Poin Penting Pidato Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah berpidato, yang disiarkan televisi setelah baku tembak antara kelompok Lebanon itu dan Israel. Ada lima poin yang disampaikan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Nasrallah menyalahkan Mossad atas pembunuhan Shukr.
Pemimpin kelompok Lebanon itu menekankan serangan itu menyerang jauh ke dalam wilayah Israel, berbeda dengan serangan sebelumnya, yang sebagian besar menghantam Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
"Hizbullah melakukan serangan seperti yang direncanakan," katanya, menolak pernyataan pejabat Israel yang menyebut serangan itu gagal.
Ia menambahkan Israel merahasiakan informasi tentang kerusakan yang terjadi pada Glilot.
Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan kepada kantor berita AFP, serangan terhadap Glilot tidak berhasil.
3. Serangan tertunda karena pembicaraan gencatan senjata Gaza
Nasrallah mengakui serangan kemarin sempat ditunda karena sejumlah alasan, termasuk persiapan setelah pengerahan pasukan Israel dan AS, manfaat menimbulkan ketakutan di kalangan warga Israel, dan perdebatan di antara "poros perlawanan" mengenai apakah para anggotanya akan menyerang Israel secara terpisah atau pada saat yang sama.
Nasrallah juga menekankan salah satu alasan utama penundaan adalah untuk memberi waktu agar perundingan gencatan senjata Gaza berhasil.
"Tujuan kami adalah untuk mengakhiri agresi di Gaza, jadi kami memberinya cukup kesempatan, tetapi setelah sekian lama, jelas bahwa (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu mengajukan persyaratan baru dan Amerika bekerja sama dengannya dan ini semua hanya membuang-buang waktu, jadi tidak ada alasan untuk menunda lebih lama lagi," kata Nasrallah.
4. Bantah sejumlah klaim Israel
Nasrallah memanfaatkan kesempatan pidatonya untuk membantah sejumlah klaim Israel.
Menurutnya, yang paling penting adalah pihak Israel tidak terang-terangan mengakui telah mengetahui tentang serangan itu dan serangan pendahuluan mereka telah mencegah serangan Hizbullah menimbulkan kerusakan.
Pengetahuan Israel sebelumnya mengenai serangan Hizbullah juga menambah kesan, kelompok Lebanon itu mengalami kebocoran intelijen besar, terutama setelah terbunuhnya sejumlah besar komandan Hizbullah.
Namun, Nasrallah mengatakan Israel tidak mengungkap serangan tersebut, seraya menambahkan mereka hanya melihat pergerakan di dekat perbatasan dan melancarkan serangan, tetapi tidak mengenai lokasi peluncuran roket atau pesawat nirawak milik Hizbullah sebelum serangan dimulai.
Daerah yang diserang Israel justru telah dikosongkan dari lokasi peluncuran roket dan lokasi peluncuran yang baru diserang setelah serangan berakhir, kata Nasrallah.
Ia juga menantang narasi Israel yang menyebutkan Israel telah menghentikan serangan dari Lebanon yang terdiri dari ribuan roket.