Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analis: Harga Minyak Akan Tetap Tinggi, Ketegangan di Timur Tengah Mungkin Picu Konflik Lebih Luas

Harga minyak naik pada hari Senin (26/8/2024) menyusul ketegangan di Timur Tengah yang bisa memicu konflik lebih luas.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Analis: Harga Minyak Akan Tetap Tinggi, Ketegangan di Timur Tengah Mungkin Picu Konflik Lebih Luas
Alarabiya
Ilustrasi: Serangan Hisbullah ke Israel. Harga minyak naik pada hari Senin (26/8/2024) pasca Angkatan Udara Israel menyerang sasaran di Lebanon dengan lebih dari 100 jet tempur, sebelum kelompok yang didukung Iran itu menembakkan lebih dari 320 roket ke Israel. 

Menurutnya, peristiwa pada hari Minggu (25/8/2024)  tidak mungkin menjadi katalisator perang habis-habisan di kawasan tersebut.

Dhar juga mengatakan kemajuan perundingan gencatan senjata Gaza akan menjadi indikator bagaimana Iran, Hizbullah, dan Hamas menafsirkan peristiwa selama akhir pekan.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Reuters pada Senin (26/8/2024) pagi, tidak ada kesepakatan mengenai gencatan senjata dalam pembicaraan mengenai konflik Gaza hari Minggu (25/8/2024).

Sumber keamanan Mesir mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa baik Hamas maupun Israel tidak menyetujui proposal yang diajukan oleh mediator di Kairo.

Dhar kemudian menambahkan, meskipun eskalasi tersebut secara kasat mata merugikan perundingan gencatan senjata, fakta bahwa Israel berhasil menggagalkan Hizbullah “dapat memaksa Iran dan proksinya untuk mengakui bahwa Israel berada dalam posisi berkuasa, terutama dengan dukungan AS, sehingga membuat perundingan gencatan senjata lebih mudah diterima.”

Ia juga memperkirakan bahwa minyak mentah Brent akan diperdagangkan antara $75 dan $85 per barel pada bulan September, dengan potensi kenaikan lebih besar jika harapan akan gencatan senjata di Gaza berkurang, dan karena tindakan balasan Iran terhadap Israel masih “diperkirakan”.

“Secara lebih luas, risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang secara permanen melibatkan Iran merupakan risiko positif bagi prospek kami.”

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas