Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap, Israel Beli Google Ads untuk Memfitnah UNRWA dengan Tuduhan Terorisme

Israel mendanai kampanye iklan Google untuk lebih menyulut tuduhan terorisme terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA)

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Terungkap, Israel Beli Google Ads untuk Memfitnah UNRWA dengan Tuduhan Terorisme
khaberni
Tentara Israel dengan latar belakang Markas UNRWA dengan bekas sisa-sisa pembakaran. Israel akhirnya mengusir UNRWA dari kantornya di Yerusalem karena tudingan penggunaan lahan tanpa izin. 

Pledging Conference diselenggarakan untuk menjaring kontribusi keuangan tambahan untuk mendukung peran UNRWA dalam menjalankan mandatnya, memberikan pelayanan dan pelindungan, terhadap pengungsi Palestina. 

Baca juga: Israel Bom Sekolah di Nuseirat, Sekjen PBB: Tiap Titik di Gaza Potensial Jadi Killing Zone

Gambar ini menunjukkan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza pada 15 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk badan UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober.
 (Photo by AFP)
Gambar ini menunjukkan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza pada 15 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang telah menangguhkan pendanaan untuk badan UNRWA sebagai tanggapan atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober. (Photo by AFP) (AFP/-)

Malaysia Beri Satu Juta Dolar Per Tahun

Malaysia telah mengumumkan kontribusi tambahan sebesar $1 juta kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) selama Konferensi Janji UNRWA yang diadakan di PBB di New York pada 12 Juli.

Kementerian Luar Negeri menyoroti bahwa kontribusi satu kali ini telah meningkatkan total kontribusi Malaysia kepada UNRWA menjadi $5,2 juta sejak November 2023.




Selain itu, Malaysia telah berkomitmen untuk memberikan $200,000 setiap tahun kepada badan tersebut dari tahun 2021 hingga 2025.

“Malaysia berdedikasi untuk mendukung UNRWA dan berkolaborasi dengan PBB dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kelanjutan pengiriman bantuan kemanusiaan penting kepada rakyat Palestina,” tegas pernyataan kementerian tersebut.

Malaysia juga telah memberikan kontribusi yang signifikan melalui Dana Perwalian Kemanusiaan untuk Rakyat Palestina (AAKRP).

Inisiatif-inisiatif ini mencakup bantuan medis, bantuan makanan, peningkatan sanitasi, pengelolaan kebersihan air, pasokan air bersih, dan peningkatan fasilitas medis bagi warga Palestina.

BERITA TERKAIT

Kementerian Luar Negeri Malaysia menegaskan kembali komitmen teguh negaranya untuk meringankan penderitaan pengungsi Palestina dan mendukung upaya untuk meningkatkan kondisi kehidupan mereka.

Digebuk Israel, AS-Inggris Masih Ogah Menyumbang

UNRWA didirikan setelah Tragedu Nakba Palestina tahun 1948, dan kehadirannya yang terus-menerus menggarisbawahi masih adanya permasalahan yang belum terselesaikan akibat perjuangan tersebut.

Warga Palestina yang terpaksa mengungsi pada tahun 1948, serta agresi Israel berikutnya, tetap menjadi pengungsi bersama keturunan mereka.

Penetapan hukum ini, yang didukung oleh keberadaan UNRWA dan operasi yang sedang berjalan, menyiratkan hak untuk kembali berdasarkan hukum internasional.

Arti penting dari janji Indonesia dan Malaysia adalah hal ini terjadi pada saat banyak negara Barat berjanji akan berhenti mendanai badan tersebut, meskipun banyak yang kemudian membatalkan keputusan tersebut.

Hal ini terjadi setelah pendudukan Israel membuat klaim publik bahwa selusin pegawai UNRWA adalah anggota Hamas, tanpa memberikan bukti apa pun yang mendukung klaim tersebut.

Tuduhan Israel menyebabkan beberapa donor menghentikan pendanaan untuk badan tersebut, yang secara luas dianggap sebagai jalur vital bagi warga Palestina di Gaza.

Meskipun sebagian besar donor mulai melanjutkan pendanaan, masih ada beberapa kasus pendonor yang masih enggan menyumbang kembali, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.

(oln/RNTV/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas