Agresi Besar-besaran Israel di Tepi Barat: 11 Palestina Gugur, Pengusiran Massal, IDF Sweeping RS
Dalam agresi tersebut, pasukan militer IDF dalam jumlah besar menyerbu semua wilayah, kota dan kamp di Tepi Barat bagian utara dari beberapa arah.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pendudukan berupaya, melalui “agresi ini, untuk mengalihkan beban konflik ke Tepi Barat yang diduduki dalam upaya untuk memaksakan realitas baru di lapangan.”
Dia menunjukkan bahwa “kampanye militer besar-besaran terjadi dalam konteks rencana musuh untuk menguasai kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.”
Sasar Wilayah Padat Penduduk, Pengungsian Massal Jadi Kekhawatiran
Dengan dimulainya operasi besar-besaran Tentara Israel ini, kekhawatiran akan terjadinya pengungsian warga Palestina dari Tepi Barat muncul, terutama karena operasi Israel menargetkan wilayah yang ditandai dengan kepadatan penduduk Palestina yang tinggi.
Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz menyiratkan akan adanya pengusiran paksa secara massal warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Tepi Barat, sebuah pelanggaran berat terhadap hukum dan penjanjian internasional.
"Tepi Barat harus ditangani sama seperti kita menangani infrastruktur,” kata Katz merujuk pada aksi Israel yang lazimnya merobohkan rumah-rumah penduduk.
Dalam konteks ini, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan kalau ada kemungkinan bahwa “evakuasi terorganisir terhadap penduduk sipil Palestina akan dilakukan sesuai dengan pusat pertempuran yang diharapkan” selama operasi militer.
Hassan Khreisha, Wakil Presiden Dewan Legislatif Palestina, mengungkapkan bahwa “pendudukan berupaya untuk menggusur penduduk kamp-kamp di Tepi Barat,” dan menunjukkan dalam pernyataan pers bahwa “pendudukan dengan sengaja melemahkan Otoritas Palestina.”
Channel 14 mengindikasikan kalau tentara pendudukan akan "mencari pasien Palestina yang akan masuk ke rumah sakit yang terkepung di Tulkarem dan Jenin."
Milisi Perlawanan Palestina Lancarkan Serangan Perlawanan
Menanggapi operasi pendudukan Israel, Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Brigade Al-Quds, dan Brigade Martir Al-Aqsa mengumumkan operasi penembakan, bentrokan, dan penargetan kendaraan militer pendudukan.
Adegan video yang disiarkan oleh media dan aktivis Palestina mendokumentasikan kerusakan sebuah buldoser dan penargetan kendaraan tentara pendudukan dengan alat peledak.
Brigade Al-Quds mengatakan bahwa para pejuangnya “menargetkan pasukan infanteri musuh dengan alat peledak tinggi di kamp Nour Shams” di Tulkarem, dan mereka juga mengumumkan peledakan alat peledak dengan buldoser militer pendudukan di kamp tersebut.
Dinyatakan bahwa para pejuangnya mampu meledakkan alat peledak dengan daya ledak tinggi di buldoser militer di poros Jalan Nablus, yang menyebabkan “jatuhnya korban langsung di antara awaknya dan membuat buldoser tersebut tidak dapat digunakan.”
Brigade Martir Al-Aqsa mengatakan bahwa para pejuangnya menghadapi “serangan pasukan musuh ke kamp Nour Shams dengan rentetan peluru dan alat peledak.”
Koresponden Al Jazeera menyatakan kalau pejuang perlawanan menargetkan pasukan pendudukan dengan alat peledak rakitan dan berdaya ledak tinggi di sekitar kamp Nour Shams.