Israel Lancarkan Serangan Terbesar di Tepi Barat sejak Intifada Kedua, 3 Kota Dibombardir
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat, sasar 3 kota hingga menewaskan 9 orang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Tepi Barat pada hari Rabu (28/8/2024), menyerang setidaknya tiga kota dari darat dan udara, Middle East Eye melaporkan.
Serangan pesawat nirawak Israel menghantam kota Jenin, Tulkarm (Tulkarem) dan Tubas.
Sementara itu, pasukan di darat menembaki warga Palestina, menewaskan sedikitnya 9 orang.
Sebanyak 7 orang yang tewas berasal dari Tubas dan 2 lainnya dari Jenin, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Serangan itu dimulai tepat setelah tengah malam waktu setempat.
Tentara Israel menyamar memasuki kamp pengungsi Jenin dan kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarm.
Di Tubas, pasukan Israel tiba dengan helikopter militer dan memimpin serangan di sana, khususnya di kamp pengungsi Far'a, menurut media Israel dan Palestina.
Sejumlah besar pasukan Israel kemudian menyerbu kamp-kamp dan mengepung rumah sakit, mencegah paramedis melakukan tugasnya, menurut saksi mata dan Palestine Red Crescent Society (PRCS).
Pengepungan telah diberlakukan di ketiga kota di Tepi Barat utara itu, memisahkan Jenin, Tulkarm dan Tubas dari wilayah Palestina lainnya.
Shatha Sabagh, seorang warga kamp Jenin, menyebut serangan itu adalah serangan terbesar yang pernah dilihatnya selama bertahun-tahun.
"Jumlah kendaraan militer yang menyerbu Jenin sangat besar," katanya kepada Middle East Eye.
Baca juga: Klaim Harus Hadapi Ancaman, Menlu Israel Serukan Pemindahan Paksa Warga Palestina di Tepi Barat
"Tiga rumah sakit utama dikepung dan semua jalan menuju kota ditutup dengan penghalang tanah."
"Kami belum pernah menyaksikan serangan seluas ini ntuk waktu yang lama, dan tampaknya akan terus berlanjut selama beberapa hari."
Tentara Israel bersiaga di beberapa gedung di kota itu dan menempatkan penembak jitu di atap-atap gedung, menembaki siapa pun yang bergerak di depan mereka, tambah Sabagh.