Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Kesehatan di Gaza, PBB Sebut Perintah Evakuasi Israel Hambat Vaksinasi Polio

PBB mengatakan Israel mengeluarkan rekor 16 perintah evakuasi pada bulan Agustus memicu krisis kesehatan yang membayangi Gaza semakin dalam.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Krisis Kesehatan di Gaza, PBB Sebut Perintah Evakuasi Israel Hambat Vaksinasi Polio
X
Tentara Israel mulai vaksinasi Polio kepada semua prajurit yang bertugas di Jalur Gaza, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan. PBB mengatakan Israel mengeluarkan rekor 16 perintah evakuasi pada bulan Agustus memicu krisis kesehatan yang membayangi Gaza semakin dalam. 

TRIBUNNEWS.COM - Krisis kesehatan yang membayangi Gaza semakin dalam.

Situasi tambah diperparah dengan perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh Israel, Al Jazeera melaporkan.

Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilles Michaud pada Selasa (27/8/2024), mengakui kalau kemampuan badan tersebut untuk beroperasi di Jalur Gaza yang terkepung terhalang oleh perintah evakuasi yang berulang kali dikeluarkan Israel.

"Perintah evakuasi memaksa warga Palestina untuk melarikan diri ke zona kemanusiaan yang terus menyusut," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Pada hari Senin (26/8/2024) kemarin saja, operasi bantuan dari PBB di Gaza dihentikan gara-gara Israel mengusir paksa warga Palestina di Deir al-Balah.

Rekor perintah evakuasi

PBB mengatakan Israel mengeluarkan rekor 16 perintah evakuasi pada bulan Agustus.

Pengusiran itu telah memaksa 12 persen populasi daerah kantong itu untuk pindah dalam beberapa hari.

BERITA TERKAIT

“Perintah evakuasi massal adalah yang terbaru dalam daftar panjang ancaman yang tak tertahankan bagi personel PBB dan kemanusiaan,” kata Michaud dalam sebuah pernyataan .

“Seperti kebanyakan warga Palestina di Gaza, kami kehabisan tempat aman bagi staf kami sendiri,” tambahnya.

Jonathan Crickx, juru bicara badan kesejahteraan anak PBB, Unicef, di wilayah tersebut, mengatakan kepada The Guardian bahwa "satu hal yang pasti adalah hampir mustahil untuk memimpin kampanye vaksinasi polio dalam skala besar di zona pertempuran aktif".

Baca juga: Krisis Kesehatan di Gaza, Kasus Polio Pertama dalam 25 Tahun Menyerang Bayi 10 Bulan

Saat perintah itu dikeluarkan, PBB padahal sudah bersiap untuk memvaksinasi Polio sekitar 640.000 anak di bawah usia 10 tahun di Gaza.

Upaya ini dilakukan setelah seorang bayi berusia 10 bulan lumpuh akibat virus Polio tipe 2.

Dan itu tercatat sebagai kasus polio pertama yang dikonfirmasi di daerah kantong itu selama 25 tahun terakhir.

Gagal kalau tidak ada gencatan senjata sementara

Tanpa jeda kemanusiaan, pekerja bantuan memperingatkan bahwa kampanye tersebut akan gagal menjangkau cukup banyak anak untuk menghentikan penyebaran virus.

Ada kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat karena kondisi sanitasi yang buruk dan kepadatan di kamp-kamp Gaza yang sekarang menampung ratusan ribu orang terlantar.

Sementara tentara Israel bekerja sama dalam pengiriman 25.000 botol vaksin pada hari Minggu, para komandannya belum sepakat untuk menghentikan pengeboman untuk memastikan upaya imunisasi yang aman dan efektif.

Selain pengungsian yang terus-menerus, Human Rights Watch  (HRW) mengatakan pada hari Senin bahwa serangan Israel terhadap infrastruktur perawatan kesehatan dan pasokan air, serta penghalangan bantuan yang terus-menerus, berkontribusi terhadap "wabah polio yang berpotensi menimbulkan bencana" di Jalur Gaza.

"Jika pemerintah Israel terus memblokir bantuan mendesak dan menghancurkan infrastruktur pengelolaan air dan limbah, hal itu akan memudahkan penyebaran penyakit yang hampir diberantas di seluruh dunia," kata Julia Bleckner, peneliti senior kesehatan dan hak asasi manusia di HRW, saat laporan tersebut dirilis.

Jeda kemanusiaan yang sangat dinantikan

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres pada Jumat (16/8/2024) yang lalu, menyerukan agar pihak-pihak yang berkonflik di Gaza bersedia menyepakati jeda kemanusiaan agar kampanye vaksin Polio dapat dilakukan, Reuters melaporkan.

Saat berbicara kepada wartawan di PBB, Guterres menekankan bahwa pencegahan dan penanggulangan penyebaran polio di daerah kantong tersebut memerlukan upaya besar, terkoordinasi, dan mendesak.

"Mari kita perjelas, vaksin terbaik untuk Polio adalah perdamaian dan gencatan senjata kemanusiaan segera," kata Guterres, dikutip dari laman resmi PBB.

Namun, katanya, bagaimana pun juga, jeda kemanusiaan sementara agar dapat menyuntikkan vaksin Polio adalah suatu keharusan.

"Tidak mungkin melakukan kampanye vaksinasi polio saat perang sedang berkecamuk di mana-mana," lanjutnya.

Guterres mengatakan PBB siap meluncurkan kampanye vaksin polio di Gaza untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, tetapi di satu sisi, ia mengakui kalau tantangannya begitu serius.

Ia menggambarkan Gaza sebagai “kejatuhan kemanusiaan” karena penderitaan justru bertambah dan disaksikan oleh mata dunia.

Temuan virus Polio

Dikutip dari Middle East Eye, setidaknya 95 persen cakupan vaksinasi akan dibutuhkan selama masing-masing dari dua putaran kampanye untuk mencegah penyebaran polio dan mengurangi kemunculannya mengingat kehancuran di Gaza.

Yang paling penting, kampanye yang sukses akan membutuhkan fasilitasi transportasi untuk vaksin dan peralatan pendingin di setiap langkah, masuknya para ahli Polio ke Gaza, layanan internet dan telepon yang andal, dan elemen-elemen lainnya.

"Polio terdeteksi dalam limbah di provinsi Deir Al-Balah dan Khan Yunis di Gaza," kata Dr. Hamid Jafari, spesialis polio WHO, dalam konferensi pers awal bulan ini, seraya menambahkan ada kemungkinan virus itu telah beredar sejak September.

Dengan temuan ini, artinya penyakit tersebut – yang dapat menyebabkan kelumpuhan – beredar di daerah kantong tersebut dan membahayakan ribuan anak.

“Polio tidak peduli dengan garis pemisah – dan polio tidak menunggu,” katanya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan epidemi polio di daerah kantong Palestina itu bulan lalu.

Otoritas Gaza menyalahkan serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas