Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas Kesehatan Mental IDF yang Ungkap Perintah Genosida Israel di Lebanon Didepak

Komandan IDF mencopot petugas medis Israel itu dari jabatannya dan tidak mengizinkannya bertugas di Divisi ke-91 di masa mendatang.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Petugas Kesehatan Mental IDF yang Ungkap Perintah Genosida Israel di Lebanon Didepak
HO/Pasukan Pendudukan Israel
Pasukan Brigade Paratroopers Cadangan ke-646 militer Israel (IDF) melakukan latihan di Israel utara, dalam foto selebaran yang dikeluarkan pada 11 Agustus 2024. 

"Saya tidak berbicara tentang kecelakaan operasional; saya berbicara tentang tembakan, pecahan peluru, cedera langsung. Ini adalah jumlah yang sangat besar," tegas Zarka.

Ia lebih lanjut mencatat bahwa pendudukan Israel tidak terbiasa dengan perang yang berkepanjangan. Zarka menekankan perlunya menyeimbangkan "perawatan yang menyelamatkan nyawa" dengan kesiapan untuk merawat sejumlah besar tentara yang terluka.

Ia menambahkan bahwa tindakan penyeimbangan ini "melelahkan dan sulit, terutama ketika tidak ada tanda-tanda akan berakhir."

Masad Barhoum, direktur Galilee Medical Center di Nahariya, menyuarakan kekhawatiran Zarka, dengan menegaskan kembali bahwa ia "tidak dapat melihat akhir."
Barhoum menyatakan, "Tidak seorang pun mempersiapkan kami untuk tinggal di bawah tanah selama 11 bulan. Ini adalah tantangan yang sangat, sangat signifikan ."

Barhoum juga mengungkapkan bahwa pusatnya telah merawat sekitar 1.700 prajurit yang terluka, selain 3.500 lainnya yang dirawat karena berbagai penyakit yang diderita di garis depan utara.


Perwira Israel mengatakan komandan brigade mendesak tentaranya melakukan genosida di Lebanon

Desa-desa di Lebanon akan menjadi sunyi dan jalan-jalannya tidak dapat dilalui,' kata Kolonel Moshe Pesel kepada tentara Israel, menurut petugas kesehatan mental Adi Engert.

Seorang petugas kesehatan mental di tentara Israel telah mengungkapkan bahwa seorang komandan baru di salah satu brigade militer negara itu mendorong prajuritnya untuk melakukan "genosida" di Lebanon, menurut lembaga penyiaran milik pemerintah negara itu.

Berita Rekomendasi

Dalam sebuah posting X pada Senin malam yang kemudian dihapus, Adi Engert, petugas kesehatan mental Brigade Alexandroni, memicu kegaduhan.

Dengan mengklaim bahwa komandan baru brigade tersebut, Kolonel Moshe Pesel, "menginginkan para pejuang melakukan genosida," demikian laporan Otoritas Penyiaran Israel.

"Desa-desa di Lebanon akan menjadi sunyi, dan jalan-jalannya tidak dapat dilalui," demikian kutipan dari berkas yang dikirim Kol. Pesel kepada para prajurit.

Engert melampirkan komentar tersebut pada kirimannya, yang gambarnya terus beredar di media Israel bahkan setelah berkas tersebut dihapus.

Channel 12 melaporkan pada hari Selasa bahwa prajurit Brigade Alexandroni telah bertugas lebih dari 200 hari dalam tugas cadangan sejak 7 Oktober di perbatasan dengan Lebanon dan di Jalur Gaza.

Menurut penyiar tersebut, Engert mengatakan bahwa setelah Pesel mengambil alih komando, ia mengirim pesan kepada para prajurit brigade, dengan mengatakan:

"Seorang komandan baru telah bergabung dengan brigade. Pertama-tama, saya ingin para pejuang melakukan genosida."

Halaman
1234

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas