Komandan Senior Hamas Wassem Hazem Tewas di Tepi Barat, Kenapa Jenin Jadi Pusat Penyerangan Israel?
Dikatakan bahwa militan tewas bernama Wassem Hazem, diidentifikasi sebagai komandan Hamas di kota Jenin yang tengah bergejolak dalam peperangan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Polisi perbatasan Israel diklaim telah menewaskan seorang komandan senior Hamas di Tepi Barat pada hari Jumat (30/8/2024).
Demikian dikatakan oleh militer Israel, seperti dikutip dari aawsat.
Dikatakan bahwa militan bernama Wassem Hazem, diidentifikasi sebagai komandan Hamas di kota Jenin yang tengah bergejolak dalam peperangan.
Menurut kabar yang beredar, ia tewas dalam sebuah mobil yang katanya berisi senjata, amunisi, dan sejumlah besar uang tunai.
Dua pria bersenjata Hamas lainnya tewas oleh pesawat tak berawak saat mencoba melarikan diri dari kendaraan tersebut, tambahnya.
Operasi militer besar-besaran Israel di Tepi Barat memasuki hari ketiga pada hari Jumat, dengan kedua belah pihak melaporkan sedikitnya 16 warga Palestina tewas.
Jenin Memanas Lagi
Diberitakan Reuters, Kota Jenin, benteng militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, telah menjadi sarang konflik antara militer Israel dan Palestina dalam beberapa tahun terakhir.
Militer Israel menewaskan sedikitnya sembilan orang pada hari Rabu dalam operasi besar di Tepi Barat yang melibatkan Jenin dan kota-kota lain, meningkatkan ketegangan saat perang berkecamuk di Gaza antara kelompok militan Palestina Hamas dan Israel.
Jenin adalah kota kecil di daerah perbukitan, jauh di utara Tepi Barat, dekat perbatasan dengan Israel, dan merupakan rumah bagi kamp pengungsi yang padat, terbuat dari beton dan batako dengan nama yang sama, yang menampung sekitar 14.000 orang.
Mereka adalah keturunan warga Palestina yang terusir ketika Israel didirikan pada tahun 1948, dan sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan pengangguran.
Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Terbesar di Tepi Barat Sejak Intifada Kedua
Hal ini telah menimbulkan permusuhan yang kuat terhadap Israel dan dukungan bagi kelompok militan Palestina.
Jenin memiliki salah satu tingkat pengangguran dan kemiskinan tertinggi di antara 19 kamp pengungsi di Tepi Barat, menurut UNRWA, badan PBB yang memberikan layanan dasar kepada pengungsi Palestina.
Terasing dari kepemimpinan arus utama Palestina dan dibesarkan di era media sosial, generasi baru Palestina telah membentuk kelompok militan di Tepi Barat seperti Brigade Jenin yang mencakup pejuang dari Hamas, Jihad Islam, dan Brigade Martir al-Aqsa Fatah.
Jenin menghasilkan banyak pelaku bom bunuh diri yang mempelopori Intifada Palestina kedua, atau pemberontakan, antara tahun 2000 dan 2005.