Pertempuran Sengit Berlanjut di Kamp Jenin: Ledakan Terdengar, Tentara Israel Tewas di Al-Jabriyat
sumber media Ibrani mengindikasikan kalau seorang tentara 'Israel' tewas dan beberapa lainnya terluka dalam pertempuran di lingkungan Al-Jabriyat
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pertempuran Sengit Berlanjut di Kamp Jenin, Ledakan Terjadi, Tentara Israel Tewas di Al-Jabriyat
TRIBUNNEWS.COM - Media Palestina melaporkan mendengar ledakan di lingkungan Al-Damaj di kamp pengungsi Jenin, dalam pertempuran sengit yang terus berlangsung, Sabtu (31/8/2024) antara milisi Palestina di Tepi Barat dan Tentara Israel.
Sebelumnya, petempur milisi perlawanan Palestina menyergap tentara 'Israel' di daerah yang sama.
Baca juga: Update Perang Tepi Barat, Hamas Double Attack di Gush Etzion-Karmei Tzur, Israel Kepung Hebron
Bentrokan bersenjata terjadi antara Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dan pejuang perlawanan, yang menyebabkan baku tembak di beberapa lingkungan di dalam kamp (kota pengungsi yang dikelilingi tembok penjagaan).
Dalam perkembangan terkait di Tepi Barat, sumber media Ibrani telah mengindikasikan kalau seorang tentara 'Israel' tewas dan beberapa lainnya terluka dalam pertempuran di lingkungan Al-Jabriyat di Jenin.
Saat Pasukan Pendudukan Israel melanjutkan operasi militer berskala besar mereka, yang sekarang memasuki hari keempat, mereka menghadapi pertempuran sengit di kamp Jenin bersama dengan serangan dan konfrontasi di Nablus, Qalqilya, dan Tubas.
Mengapa Jenin?
Diberitakan Reuters, Kota Jenin, benteng militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, telah menjadi sarang konflik antara militer Israel dan Palestina dalam beberapa tahun terakhir.
Militer Israel menewaskan sedikitnya sembilan orang pada hari Rabu dalam operasi besar di Tepi Barat yang melibatkan Jenin dan kota-kota lain, meningkatkan ketegangan saat perang berkecamuk di Gaza antara kelompok militan Palestina Hamas dan Israel.
Jenin adalah kota kecil di daerah perbukitan, jauh di utara Tepi Barat, dekat perbatasan dengan Israel, dan merupakan rumah bagi kamp pengungsi yang padat, terbuat dari beton dan batako dengan nama yang sama, yang menampung sekitar 14.000 orang.
Mereka adalah keturunan warga Palestina yang terusir ketika Israel didirikan pada tahun 1948, dan sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan pengangguran.
Hal ini telah menimbulkan permusuhan yang kuat terhadap Israel dan dukungan bagi kelompok militan Palestina.
Jenin memiliki salah satu tingkat pengangguran dan kemiskinan tertinggi di antara 19 kamp pengungsi di Tepi Barat, menurut UNRWA, badan PBB yang memberikan layanan dasar kepada pengungsi Palestina.
Terasing dari kepemimpinan arus utama Palestina dan dibesarkan di era media sosial, generasi baru Palestina telah membentuk kelompok militan di Tepi Barat seperti Brigade Jenin yang mencakup pejuang dari Hamas, Jihad Islam, dan Brigade Martir al-Aqsa Fatah.
Jenin menghasilkan banyak pelaku bom bunuh diri yang mempelopori Intifada Palestina kedua, atau pemberontakan, antara tahun 2000 dan 2005.