Rusia Mulai Was-was Jika Ukraina Menggunakan Senjata Andalannya Rudal ATACMS
Menurut laporan di Wall Street Journal, Rusia tampaknya takut pesawatnya dihancurkan oleh Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).
Editor: Hasanudin Aco
Moskow juga dimungkinan untuk kembali mempertimbangkan lokasi penempatannya.
Pernyataan itu mengemuka setelah Amerika Serikat (AS) mengirimkan rudal serupa ke Eropa.
Langkah Putin pada akhirnya mengakhiri semua perjanjian pengendalian senjata utama dari era Perang Dingin. Pengakhiran itu dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa dua kekuatan nuklir terbesar di dunia, bersama dengan China, akan memulai perlombaan senjata baru.
Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (Intermediate-range Nuclear Forces/INF) ditandatangani oleh mantan presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan mantan presiden AS Ronald Reagan pada 1987.
Kesepakatan itu adalah perjanjian antara dua negara adidaya yang setuju untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka dan menghapuskan seluruh kategori senjata nuklir.
AS di bawah mantan Presiden Donald Trump secara resmi menarik diri dari Perjanjian INF pada 2019 setelah mengatakan bahwa Moskow melanggar perjanjian tersebut.
Kremlin berulang kali membantah tudingan itu, dan bahkan menyebutnya sebagai dalih.
Rusia kemudian memberlakukan moratorium terhadap pengembangan rudalnya sendiri yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian INF – rudal balistik dan jelajah berbasis darat dengan jangkauan 500 km hingga 5.500 km.