Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Anatomi ‘lingkaran konspirasi’: Cara baru untuk menghentikan penyebaran hoaks dan klaim palsu

Politik Amerika Serikat penuh dengan teori konspirasi. Dan, banyak di antaranya muncul setelah percobaan pembunuhan terhadap mantan…

zoom-in Anatomi ‘lingkaran konspirasi’: Cara baru untuk menghentikan penyebaran hoaks dan klaim palsu
BBC Indonesia
Anatomi ‘lingkaran konspirasi’: Cara baru untuk menghentikan penyebaran hoaks dan klaim palsu 

Politik Amerika Serikat penuh dengan teori konspirasi. Dan, banyak di antaranya muncul setelah percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden Donald Trump. Untuk mengatasinya, kata peneliti Sophia Knight, kita perlu melihat konspirasisme secara berbeda.

Hanya dalam hitungan menit setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump pada 13 Juli 2024, berbagai teori konspirasi beredar di dunia maya.

Tanpa bukti, orang-orang menyebarkan klaim bahwa insiden itu adalah hoaks, plot, dan sebagainya. Terseret dalam pusaran kampanye pilpres yang memecah belah, warganet berusaha menawarkan penjelasan untuk mengisi detail-detail yang tak terjawab mengenai kejadian tersebut.

Teori konspirasi bukan barang baru dalam politik AS. Para pengikut gerakan konspirasi politik QAnon, misalnya, tercatat ikut memicu kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Selain itu, banyak pula yang masih meyakini sejumlah teori konspirasi terkait pembunuhan mantan presiden John F. Kennedy lebih dari 60 tahun silam.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, kita tahu bahwa perpecahan, perselisihan, dan disintegrasi kepercayaan yang dihasilkan teori konspirasi sungguh berdampak buruk bagi kesehatan demokrasi.

Maka, apa yang perlu kita lakukan untuk merespons peningkatan gelombang konspirasi, atau kecenderungan mengaitkan segala kejadian dengan teori konspirasi?

Yang terpenting, jawabannya bukan sekadar mencoba membuktikan bahwa para penyebar teori konspirasi itu salah. Segala usaha untuk membongkar sebuah konspirasi bisa jadi bumerang, karena ia justru dapat dilihat sebagai upaya “para elite” atau “negara bayangan” untuk menyensor kebenaran – sejalan narasi yang dibangun dalam berbagai teori konspirasi.

BERITA TERKAIT

Dalam laporan yang dirilis lembaga riset Demos asal Inggris bersama Everything is Connected (proyek penelitian dari University of Manchester), saya dan rekan-rekan penulis lainnya berargumen bahwa langkah pertama yang harus diambil adalah mengubah cara kita memahami konspirasisme.

Teori konspirasi bukan sekadar barang aneh yang tersebar di kelompok masyarakat tertentu yang eksistensinya dilanggengkan orang-orang nyentrik penggila konspirasi. Ia juga tidak muncul begitu saja.

Justru, ia muncul dari lingkaran setan yang jadi tempat lahirnya berbagai narasi konspiratif, yang diamplifikasi dan menjadi bahan bakar pemicu pertempuran politik nan kasar. Kami menyebut dinamika ini sebagai “lingkaran konspirasi”.

Untuk mengatasi konspirasisme, kita perlu memutus lingkaran tersebut.

Ada sejumlah langkah intervensi yang telah diusulkan untuk mengubah keyakinan orang-orang terhadap teori konspirasi, tapi banyak di antaranya yang tidak efektif.

Konspirasi kerap disebut “berputar spiral tanpa kontrol”. Namun, istilah ini menggambarkan sistem semrawut yang dengan cepat berubah jadi tak terkendali.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas