Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata, Netanyahu Disalahkan usai Tewasnya Tawanan Israel di Gaza
Netanyahu dan kabinetnya disebut menolak membuat kesepakatan untuk mengamankan pembebasan para tawanan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Diketahui, Israel mengatakan, telah menemukan jenazah enam sandera di Gaza, termasuk seorang pemuda Israel-Amerika yang menjadi salah satu tawanan paling terkenal yang ditahan oleh Hamas.
Militer Israel menyebut, keenam sandera itu tewas sesaat sebelum mereka diselamatkan oleh pasukan Israel.
Diberitakan AP News, sekitar 250 sandera disandera pada 7 Oktober 2023.
Sebelum pengumuman militer tentang penemuan mayat terbaru, Israel mengatakan, mereka yakin 108 sandera masih ditawan di Gaza dan sekitar sepertiga dari mereka telah meninggal.
Pada akhir Agustus 2024, militer Israel menemukan kembali enam sandera di Gaza selatan.
Delapan sandera telah diselamatkan oleh pasukan Israel, yang terbaru ditemukan pada hari Selasa.
Lebih dari 100 orang dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Baca juga: Blokade Air oleh Tentara Israel Mengancam Layanan Dialisis di Rumah Sakit Jenin
Dua operasi Israel sebelumnya untuk membebaskan sandera, menewaskan banyak warga Palestina.
Hamas mengatakan, beberapa sandera telah tewas dalam serangan udara Israel dan upaya penyelamatan yang gagal.
Pasukan Israel secara keliru membunuh tiga warga Israel yang melarikan diri dari penahanan pada Desember 2023.
Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, ketika mereka menyerbu ke Israel selatan pada 7 Oktober, menyerang pangkalan militer dan beberapa komunitas pertanian.
Update Perang Israel-Hamas
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam Israel karena melakukan “kerusakan besar-besaran” di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, sementara pasukan Israel terus mengepung daerah tersebut, sehingga penduduk Palestina tidak memiliki akses terhadap makanan, air, listrik, dan internet.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan "gencatan senjata sesungguhnya" diperlukan di Jalur Gaza agar kampanye vaksinasi polio berhasil, sementara Israel terus menggempur daerah kantong itu, menewaskan sedikitnya 61 orang dalam 24 jam terakhir.
Militer Israel menemukan jasad enam tawanan Israel dari sebuah terowongan di bawah kota Rafah saat kerabat mereka yang ditawan Hamas menyerukan protes massal terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca juga: 6 Jasad Ditemukan di Gaza, Pemimpin Oposisi Israel Tuduh Netanyahu Telantarkan Tawanan