6 Sandera Tewas di Gaza, Warga Israel Tuntut Gencatan Senjata
500.000 warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv dan Yerusalem pada Minggu (1/9/2024) malam untuk mengikuti aksi unjuk rasa,
Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
Massa juga meneriakkan slogan-slogan seperti "Polisi, polisi siapa yang kalian lindungi?" dan "Malu, malu."
Beberapa orang membakar jalan dan membentangkan pita kuning sebagai simbol solidaritas dengan para sandera.
Polisi menembakkan meriam air ke arah demonstran yang memblokir jalan.
Selanjutnya, polisi menangkap 29 orang di antara demonstran tersebut.
Sementara itu, serikat buruh besar Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum pada Senin (2/9/2024).
Tujuannya adalah untuk menutup atau mengganggu sektor-sektor utama ekonomi, termasuk perbankan, perawatan kesehatan, dan bandara utama negara tersebut.
Diberitakan oleh BBC, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengungkapkan penemuan keenam mayat tersebut pada Sabtu (31/8/2024).
Mayat-mayat tersebut ditemukan di sebuah terowongan bawah tanah di wilayah Rafah, Gaza selatan.
Para sandera diidentifikasi sebagai Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Hersh Goldberg-Polin, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Sersan Kepala Ori Danino.
Menurut IDF, mereka telah terbunuh sesaat sebelum pasukannya mencapai mereka di dalam terowongan tersebut.
(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).