Brigade Al-Qassam Akui Lakukan 2 Operasi Lawan Israel di Hebron, Tepi Barat
Sumber Brigade Al-Qassam mengaku mereka bertanggung jawab atas 2 operasi serangan melawan tentara Israel di Hebron, Tepi Barat pada pekan lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, mengaku bertanggung jawab atas dua operasi serangan di pemukiman Israel di Gush Etzion dan Carmei Tzur, dekat kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki pada hari Jumat (30/8/2024) dan Minggu (1/9/2024).
“Brigade Al-Qassam menyatakan tanggung jawab penuh atas dua operasi yang merebut serangan Gush Etzion dan Karmei Tzur di dekat kota Hebron," lapor Anadolu Agency, mengutip pernyataan sumber Brigade Al-Qassam, Senin (2/9/2024).
"Kami berduka atas mujahidin yang syahid, Muhammad Ihsan Maraqa dan Zuhdi Nidal Abu Afifa," lanjut sumber itu.
Sumber itu menjelaskan Muhammad Ihsan Maraqa mampu meledakkan bom mobil di sebuah pompa bensin di pemukiman Gush Etzion dengan tujuan untuk memikat tentara musuh ke tempat itu.
Sementara dia menerkam kekuatan yang datang dengan senjata otomatis, membunuh dan melukai pasukan Israel yang dipimpin oleh komandan Brigade Etzion.
"Zuhdi Nidal Abu Afifa berhasil masuk ke pemukiman Carmei Tzur setelah melewati penjaganya, dan menembaki sekelompok tentara Zionis, sebelum meledakkan kendaraannya di dalam pemukiman tersebut," lanjutnya.
Pada Jumat pekan lalu, tiga tentara Israel, termasuk seorang komandan Brigade Etzion, terluka akibat ledakan bom mobil di persimpangan Gush Etzion, bertepatan dengan serangan di dekat pemukiman Carmei Tzur.
Brigade Al-Qassam mengatakan operasi pertama di Kegubernuran Hebron mengindikasikan akan ada kejutan lain yang lebih besar di Tepi Barat.
Operasi di Hebron pada Jumat pekan lalu terjadi tiga hari setelah Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke utara Tepi Barat yang menyebabkan kematian dan cederanya puluhan warga Palestina.
Warga Palestina yang tinggal di sekitar lokasi dipaksa mengungsi selama serangan Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, operasi yang terbaru adalah operasi Tarqumiya yang dilakukan oleh syahid Muhamad Mahmoud Al-Asoud.
Baca juga: Israel Serbu 2 Rumah Warga Palestina yang Diduga Pelaku dari 2 Ledakan Bom di Utara Tepi Barat
Kemarin, Minggu (1/9/2024), tiga polisi Israel tewas akibat tembakan yang menargetkan kendaraan mereka di dekat pos pemeriksaan Tarqumiya di kota Hebron, Tepi Barat.
Sejalan dengan perangnya di Jalur Gaza, Israel memperluas operasinya dan para pemukim meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat sejak Oktober 2023.
Setidaknya 682 warga Palestina tewas, lebih dari 5.600 orang terluka, dan lebih dari 10.400 orang ditangkap di Tepi Barat, menurut lembaga resmi Palestina.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.738 jiwa dan 94.154 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (2/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Quds.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel