Jutaan Ikan Mati di Kota Volos Yunani, Ilmuwan Cari Penyebabnya, karena Banjir dan Perubahan Iklim?
Jutaan ekor ikan mati, jutaan bangkainya menyelimuti pelabuhan wisata Yunani setelah banjir. Pihak berwenang Yunani mulai kumpulkan ratusan ribu ikan.
Penulis: Muhammad Barir
Jutaan Ikan Mati di Kota Volos Yunani, Ilmuwan Kaitkan Masalah Ini dengan Banjir dan Perubahan Iklim
TRIBUNNEWS.COM- Jutaan ekor ikan mati, jutaan bangkainya menyelimuti pelabuhan wisata Yunani setelah banjir.
Pihak berwenang Yunani mulai mengumpulkan ratusan ribu ikan mati yang membanjiri pelabuhan wisata di kota Volos minggu ini setelah tergusur dari habitat air tawar mereka akibat banjir tahun lalu.
Bangkai-bangkai yang mengapung tersebut menciptakan lapisan keperakan di seluruh pelabuhan dan bau busuk yang membuat penduduk dan pihak berwenang khawatir, mereka pun bergegas untuk mengangkutnya sebelum baunya mencapai restoran dan hotel di dekatnya.
"Luasnya mencapai beberapa kilometer," kata anggota dewan kota Stelios Limnios kepada Reuters.
"Tidak hanya di sepanjang pantai, tetapi juga di tengah Teluk Pagasetic," katanya, merujuk pada daerah lepas pantai Volos yang pantainya dipenuhi rumah-rumah liburan.
Pada hari Rabu, kapal pukat menyeret jaring untuk mengumpulkan ikan yang kemudian dibuang ke bak truk. Lebih dari 40 ton telah dikumpulkan dalam 24 jam terakhir, kata pihak berwenang.
Wali kota Volos, Achilleas Beos, mengatakan baunya tak tertahankan.
Dalam konferensi pers pada hari Rabu, ia menyalahkan pemerintah karena tidak menangani masalah tersebut sebelum mencapai kotanya.
Ia mengatakan bahwa ikan yang membusuk dapat menimbulkan bencana lingkungan bagi spesies lain di daerah tersebut.
Para ahli mengatakan masalah tersebut disebabkan oleh banjir besar tahun lalu yang menggenangi Thessaly lebih jauh ke utara, termasuk sungai dan danau.
Jaring tidak dipasang di muara sungai yang menuju Volos, kata mereka. Saat ikan bertemu dengan laut, air asin kemungkinan besar membunuh mereka.
"Mereka tidak melakukan hal yang nyata, untuk memasang jaring pelindung," kata wali kota Beos, mengacu pada layanan pemerintah.
Kementerian Lingkungan Hidup tidak menanggapi permintaan komentar. Jaksa setempat telah memerintahkan penyelidikan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia