Aktivis Turki-AS Dibunuh IDF di Tepi Barat, Presiden Erdogan: Kami Minta Israel Bertanggung Jawab
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat mengutuk penembakan Israel yang menewaskan seorang aktivis AS-Turki saat demo di Tepi Barat.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Turki-Amerika Serikat ditembak oleh Tentara Kependudukan Israel (IDF) pada saat melakukan aksi demonstrasi di Nablus, Tepi Barat pada Jumat (6/9/2024).
Mengetahui kejadian tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk intervensi Israel.
Menurut Erdogan, apa yang dilakukan Israel adalah intervensi biadab terhadap para demonstran yang tidak bersalah.
Tidak hanya itu, Erdogan juga meminta Israel untuk bertanggung jawab atas insiden ini dan genosida di Gaza.
"Sebagai warga Turki, kami akan terus berupaya di setiap platform untuk mengakhiri pendudukan dan kebijakan genosida Israel, yang telah berlangsung selama hampir satu tahun, di mana 41.000 orang telah dibantai, termasuk anak-anak, muda dan tua, dan untuk meminta pertanggungjawaban Israel di hadapan hukum atas kejahatannya terhadap kemanusiaan," tulisnya di X, dikutip dari Anadolu Anjansi.
IDF dilaporkan telah sengaja menargetkan aktivis bernama Aysenur Ezgi Eygi.
Peluru tajam ditembakkan oleh IDF tepat di kepala Eygi.
Menurut seorang saksi mata, Jonathan Pollak, ia menemukan Ezgi Eygi terbaring di tanah di bawah kebun zaitun dengan berlumuran darah, dikutip dari Al Jazeera.
Pollak kemudian sempat meletakkan tangannya untuk menahan darah di kepala Eygi.
Ia juga sempat memeriksa denyut nadi Eygi yang lemah.
Pollak langsung mengubungi ambulans untuk membawa Eygi ke rumah sakit.
“Saya meletakkan tangan saya di bawah kepalanya untuk mencoba menghentikan pendarahan dan memeriksa denyut nadinya. Denyut nadinya sangat lemah. Kami memanggil ambulans, dan memasukkannya ke dalam ambulans yang mengevakuasinya," jelasnya.
Baca juga: Aktivis AS-Turki Tewas usai Tertembak Peluru Tajam oleh IDF saat Demo di Tepi Barat
Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa mengatakan Eygi tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Seorang aktivis solidaritas Amerika tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala," kata Nafaa.