Israel Lancarkan Serangan Baru ke Tepi Barat, Tembaki Pekerja di Betlehem, Bawa Buldoser ke Nablus
Penyerbuan ini dilakukan Israel dalam kerangka kebijakan hukuman kolektif yang diterapkan Israel terhadap kamp-kamp Palestina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dilaporkan, pasukan tersebut ditempatkan di sekitar bundaran Al-Alimi, yang dikenal sebagai “Bundaran Pengadilan,” di mana buldoser mulai melibas infrastruktur daerah tersebut, di tengah intensnya penerbangan pesawat pengintai di ketinggian rendah.
Buldoser pendudukan Israel juga menyerbu distrik sekolah di kamp Tulkarem dari pintu masuk utama di utara, dan menghancurkan infrastruktur kamp secara luas, yang menyebabkan terganggunya jaringan komunikasi dan internet di wilayah tersebut.
Bersamaan dengan operasi ini, bentrokan terjadi antara pemuda Palestina dan pasukan pendudukan, yang menembakkan peluru tajam serta bom suara dan gas, dan sejauh ini belum ada laporan pasti mengenai korban jiwa.
"Kota Tulkarem dan kampnya dianggap sebagai salah satu titik api di Tepi Barat utara yang berulang kali menjadi sasaran serangan pasukan pendudukan. Penyerbuan ini dilakukan dalam kerangka kebijakan hukuman kolektif yang diterapkan Israel terhadap kamp-kamp Palestina," tulis laporan Khaberni, Senin.
Terapkan Strategi Bumi Hangus
Israel dituding ingin menjalankan taktik scorching-earth atau bumi hangus di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Tudingan itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani lewat unggahan di media sosial X pada hari Sabtu, (7/9/2024).
Press TV melaporkan tudingan itu adalah reaksi Kan’ani atas operasi militer besar Israel selama 10 hari di Kota Nablus, Jenin, dan Tulkarem di Tepi Barat.
Dilaporkan ada puluhan orang yang tewas akibat operasi tersebut.
Pejabat Iran itu mengatakan Israel secara sadis telah menghancurkan semua infrastruktur di Gaza. Tak hanya itu, Israel juga mulai menghancurkan beberapa tempat di Tepi Barat, terutama Jeni dan Tulkarm.
“Israel yang putus asa ingin mencapai kemenangan atas kelompok perlawanan Palestina dan rakyatnya dan kini menjalankan strategi bumi hangus,” ujar Kan’ani.
Dia mengatakan beberapa laporan menyebutkan pasukan Israel telah menarik diri dari Jeni dan Tulkarm setelah 10 hari operasi militer di Jenin dan 4 hari operasi di Tulkarm.
Kan’ani mengingatkan negara-negara dan organisasi-organisasi internasional akan kewajiban moral dan hukum mereka untuk mencegah terulangnya kejahatan perang Israel di Tepi Barat.
Serbuan militer Israel di Jenin dan kamp pengungsi di sana telah menewaskan setidaknya 21 orang, termasuk lansia dan anak-anak. Israel juga menghentikan aliran air dan listrik.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan pekan kemarin merupakan pekan “paling mematikan” bagi warga sipil Palestina di Tepi Barat sejak November 2023.