Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancaman Baru Iran ke Israel, Panglima IRGC Yakin Tel Aviv Bakal Hadapi Mimpi Buruk: Ini Akan Berbeda

Iran melayangkan ancaman baru terhadap Israel, memastikan Tel Aviv akan menghadapi mimpi buruk.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ancaman Baru Iran ke Israel, Panglima IRGC Yakin Tel Aviv Bakal Hadapi Mimpi Buruk: Ini Akan Berbeda
Vahidreza ALAEI / AFP
Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 20 Agustus 2010 menunjukkan bendera Iran berkibar di lokasi yang dirahasiakan di republik Islam tersebut di samping rudal permukaan-ke-permukaan Qiam-1 (Rising) yang diuji tembak sehari sebelum Iran dijadwalkan meluncurkan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama buatan Rusia. Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan rudal tersebut sepenuhnya dirancang dan dibuat di dalam negeri dan ditenagai oleh bahan bakar cair - Iran melayangkan ancaman baru terhadap Israel, memastikan Tel Aviv akan menghadapi mimpi buruk. 

Serangan langsung berisiko memicu eskalasi militer besar-besaran, yang berpotensi membuat target-target utama di Iran menjadi sasaran pembalasan.

Di sisi lain, kegagalan bertindak akan merusak kredibilitas Iran di kawasan Timur Tengah, khususnya di antara sekutu dan pasukan proksinya.

Hal ini menempatkan Iran dalam posisi yang menantang, menyeimbangkan kebutuhan untuk mempertahankan reputasinya dengan bahaya eskalasi konflik lebih lanjut.

Diketahui, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah kematian Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024.

Iran menuding Israel menjadi dalam di balik kematian Haniyeh, namun Tel Aviv masih bungkam.

Meski demikian, pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel langsung menghubungi Gedung Putih begitu Haniyeh tewas dan mengklaim mereka bertanggung jawab.

Baca juga: 12 Kapal Israel Jadi Sasaran Iran, Panglima Tertinggi IRGC: Ini adalah Serangan Balasan

Ekonomi Israel Merosot

Di sisi lain, Israel tengah menghadapi kerugian besar, baik dari segi ekonomi maupun militer, buntut perang di Gaza yang sudah berlangsung selama 11 bulan.

Berita Rekomendasi

Anadolu Ajansi mengutip data Kementerian Keuangan Israel pada Minggu (8/9/2024), ekonomi Israel terus memburuk, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) negara berada pada angka minus 8,3 persen di bulan Agustus 2024.

Padahal, pada Juni 2024, PDB Israel berada di angka minus 7,6 persen.

Tak hanya itu, defisit anggaran Israel di bulan Agustus 2024 saja, sudah mencapai 3,22 miliar dolar atau sekitar Rp50 triliun.

Sementara, pengeluaran negara meningkat sebanyak 31,8 persen dari tahun ke tahun, hanya dalam delapan bulan pertama.

Selain masalah ekonomi, militer Israel di Gaza juga menghadapi kerugian.

Pada Juni 2024 lalu, surat kabar Israel, Maariv, melaporkan setidaknya lebih dari 500 kendaraan lapis baja Zionis mengalami kerusakan sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023.

Pasukan yang bertanggung jawab mengangkut kendaraan rusak dilaporkan mengalami kelelahan fisik dan mental.

Konflik yang sedang berlangsung di Gaza telah menguras sumber daya militer Israel secara signifikan, menghabiskan lebih banyak senjata dari yang diantisipasi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas