Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Tewasnya 6 Staf UNRWA di Gaza: Kronologi dan Keterangan Saksi hingga Reaksi PBB

Israel menyerang sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan. 6 staf PBB tewas. Berikut 6 hal yang perlu diketahui.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in 6 Fakta Tewasnya 6 Staf UNRWA di Gaza: Kronologi dan Keterangan Saksi hingga Reaksi PBB
X/UNLazzarini
Sekolah di Gaza yang menjadi sasaran serangan udara Israel 

Kantor Pers Pemerintah Gaza melaporkan jumlah totalnya menjadi 18 orang.

Sementara pejabat dari rumah sakit Awda dan Al-Aqsa Martyrs mengatakan sedikitnya 14 orang tewas.

Media Arab Palestine Today berbicara kepada seorang ayah yang mengatakan putranya yang masih kecil, Obaida, tewas dalam serangan itu.

Orang-orang terlihat mengumpulkan potongan-potongan tubuh dalam kantong plastik.

Media lokal melaporkan sedikitnya 22 orang juga terluka.

Setidaknya 220 staf UNRWA telah tewas sejauh ini dalam konflik tersebut, menurut PBB.

"Sampai saat ini tercatat 464 insiden yang merusak 190 instalasi UNRWA, beberapa di antaranya terjadi beberapa kali," kata Direktur UNRWA di Washington, Bill Deer, kepada ABC News Channel.

BERITA TERKAIT

"Akibatnya, hampir 600 warga sipil terlantar yang berlindung di sekolah atau fasilitas PBB di bawah bendera biru telah tewas, sementara 1.800 lainnya terluka."

Lebih dari 41.000 orang telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober.

3. Tentang Sekolah Al-Jaouni

Kondisi  Al-Jaouni yang diserang Israel
Kondisi Al-Jaouni yang diserang Israel (Palestinian Press Agency)

Sebelum perang, Sekolah Al-Jaouni adalah sekolah persiapan untuk anak laki-laki.

UNRWA mengelola sistem sekolah terbesar di Jalur Gaza.

Baca juga: Qatar dan UNRWA Tekan Perjanjian Bantuan Rp 69,5 M untuk Warga Gaza yang Terlantar di Tepi Barat

Sekolah tersebut diubah menjadi tempat penampungan darurat setelah perang dimulai.

Sekolah tersebut terletak di kamp Nuseirat di Gaza tengah, yang sebagiannya termasuk dalam wilayah kemanusiaan yang semakin menyusut.

"Di sinilah orang-orang benar-benar berlindung di bawah perlindungan — yah, semacam perlindungan, saya kira saat ini — bendera biru PBB," kata Deere.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas