Gara-gara Pecat 2 Karyawan, Pengadilan Jepang Putuskan Dewi Soekarno Bayar Ganti Rugi 6 Juta Yen
Dewi Soekarno sedang dalam "kekalahan beruntun" di pengadilan dan persidangan perburuhan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ratna Sari Dewi Soekarno biasa dipanggil Dewi Sukarno atau Naoko Nemoto (84) sesuai keputusan pengadilan tinggi baru-baru ini diharuskan membayar masing-masing 3 juta yen kepada dua karyawannya (A dan B) yang dipecat melalui pemberitahuan email tanggal 14 Februari 2021.
"Office Devi Sukarno Co., Ltd. (selanjutnya disebut sebagai Devi Office), yang dijalankan oleh Dewi Soekarno sedang dalam "kekalahan beruntun" di pengadilan dan persidangan perburuhan, menurut sebuah wawancara dengan FRIDAY Digital," tulis Friday Digital hari Kamis ini (12/9/2024).
Pada tanggal 14 Februari 2021 dua karyawan kantor Dewi (A dan B) menerima email dari Dewi yang mengumumkan bahwa perusahaan telah memberhentikan mereka berdua.
Lalu A dan B mengajukan ke pengadilan perburuhan.
Ini adalah awal dari pertarungan pengadilan antara Dewi dengan dua karyawan tersebut dan alasan pemecatan kedua karyawan tersebut adalah perjalanan Dewi ke Indonesia.
Pada tanggal 3 Februari 2021, berita kematiannya datang ke Dewi bahwa Fritz, meninggal mendadak.
Baca juga: Tahun Baru 2022, Senyum Ratna Sari Dewi Soekarno Bersama Anak dan Cucu
Untuk mendampingi perasaan putrinya yang kehilangan suaminya di usia muda, Dewi menghadiri pemakaman Fritz, melakukan perjalanan ke Indonesia pada tanggal 4 Februari 2021 di tengah pandemi covid sedang mengamuk di seluruh dunia.
Saat itu Jepang berada di tengah-tengah gelombang ketiga epidemi, dan Indonesia terinfeksi lebih dari 10.000 orang per hari saat itu.
Selain situasi ini, para karyawan memiliki kecurigaan bahwa Fritz telah meninggal karena corona dan mereka kesal karena istrinya mungkin terinfeksi corona serta Dewi kembali ke Jepang juga terkena Corona.
Rasa krisis meningkat dengan fakta bahwa kediaman Dewi terletak di gedung yang sama dengan kantor Dewi dan para karyawan tidak dapat menghindari kontak dengan Dewi dalam pekerjaan mereka.
Oleh karena itu, para karyawan berdiskusi dan memutuskan untuk tidak datang ke kantor selama dua minggu setelah Dewi kembali ke kantor dan bekerja dari rumah.
Dewi kembali ke rumah di Tokyo pada tanggal 12 Februari 2021.
Dewi pun sempat marah ke mereka.