Pasukan Khusus Israel Menyamar Jadi Wanita, Serbu Rumah Sakit Halhul dan Culik Pasien Terluka
pasukan khusus dari tentara pendudukan Israel, menyamar sebagai wanita, menyerbu Rumah Sakit Halhul di Hebron dan menculik seorang pasien
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pasukan khusus Israel Menyamar Jadi Wanita, Serbu Rumah Sakit dan Tangkap Pasien yang Butuh Perawatan
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan khusus Israel dilaporkan menyerbu Rumah Sakit Pemerintah Halhul, di utara Kota Hebron, bagian selatan Tepi Barat, Kamis (12/9/2024).
"Penyerbuan oleh Pasukan Khusus Israel ini terjadi setelah tengah malam, dan menangkap seorang pasien," tulis laporan Khaberni.
Baca juga: Yordania Bersumpah Gunakan Semua Kekuatan Lawan Usaha Israel Usir Warga Palestina di Tepi Barat
Direktur rumah sakit Halhul, Salah Tamizi, mengatakan kalau staf medis fasilitas kesehatan tersebut terkejut ketika pasukan khusus tentara pendudukan dengan pakaian sipil menyerbu rumah sakit dan departemennya.
"Mereka menangkap seorang pasien yang membutuhkan perawatan kesehatan," katanya.
Dia menambahkan, penyerbuan rumah sakit oleh pasukan khusus jelas merupakan pelanggaran hukum internasional dan semua konvensi internasional yang melarang penyerbuan rumah sakit dan institusi kesehatan.
Menurut media lokal, pasukan khusus dari tentara pendudukan Israel, menyamar sebagai wanita, menyerbu Rumah Sakit Halhul di Hebron dan menculik seorang pasien terluka karena serangan beberapa hari lalu di Hebron, tulis laporan tersebut.
IDF Ubah Hebron Menjadi Penjara Besar
Kota Hebron diketahui menjadi satu di antara target operasi militer besar-besaran yang dilakukan pasukan Israel (IDF) di wilayah Tepi Barat.
Dilaporkan, banyaknya penghalang dan pos pemeriksaan Israel bahkan telah mengubah Hebron menjadi 'penjara besar'.
'Zionis Israel berusaha menekan warga Palestina agar memaksa mereka keluar, tetapi kami tidak akan pergi,' kata petani Palestina.
Militer Israel telah mengubah kota Hebron dan kota-kota terdekat di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki menjadi sesuatu yang menyerupai “penjara besar” dengan memutus akses melalui pos pemeriksaan militer dan gerbang besi, kata warga Palestina.
Tindakan keras ini dilakukan setelah seorang pria bersenjata Palestina menewaskan tiga warga Israel di dekat Hebron pada hari Minggu dan menyusul pemboman ganda di pemukiman Gush Etzion.
Hal ini terjadi saat Israel melanjutkan serangannya yang menghancurkan terhadap Gaza dan mengintensifkan serangan di Tepi Barat yang diduduki.
Palestina mencatat bahwa militer Israel telah mengembalikan Hebron ke kondisi yang mirip dengan Intifada Kedua pada tahun 2000, dengan semua jalan dan pintu masuk ke kota-kota di Tepi Barat sekarang diblokir.