Pasukan Khusus Israel Menyamar Jadi Wanita, Serbu Rumah Sakit Halhul dan Culik Pasien Terluka
pasukan khusus dari tentara pendudukan Israel, menyamar sebagai wanita, menyerbu Rumah Sakit Halhul di Hebron dan menculik seorang pasien
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan tersebut mencatat bahwa peristiwa terkini telah menyebabkan perubahan signifikan dalam pendekatan Israel terhadap Tepi Barat yang diduduki, beralih dari arena sekunder menjadi fokus utama karena serangan baru-baru ini.
Laporan itu menambahkan bahwa serangan baru-baru ini di Tepi Barat menyoroti perlunya tindakan komprehensif di seluruh wilayah, dengan Tepi Barat beralih dari "tong mesiu" menjadi "wilayah di ambang ledakan" hanya dalam waktu 48 jam.
Ia menekankan bahwa "lembaga keamanan menghadapi dilema tertentu di wilayah Hebron".
Tepi Barat Jadi Gaza Baru
Keras dan besarnya operasi militer membuat Tepi Barat terancam menjadi “Gaza baru” setelah Israel melancarkan operasi militer di tanah Palestina itu.
Diplomat senior Uni Eropa, Josep Borrell, pada hari Selasa menyinggung meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Angka kekerasan di sana melambung semenjak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.
“Israel membuka front baru dengan tujuan yang jelas, yakni mengubah Tepi Barat menjadi Gaza baru, dengan meningkatkan kekerasan, delegitimasi Otoritas Palestina, dan memicu provokasi agar bereaksi dengan keras,” kata Borrell saat rapat Liga Arab di Kairo, Mesir, dikutip dari Middle East Eye.
Menurut Borrell, Israel terus berkata kepada dunia bahwa satu-satunya cara mencapai perdamaian ialah dengan mencaplok Tepi Barat dan Gaza.
Dia menuding kaum radikal dalam pemerintahan Israel berupaya mengagalkan pendirian negara Palestina pada masa mendatang.
Mengenai negara Palestina itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa anggota kabinet menganggapnya sebagai ancaman bagi Israel. Beberapa menteri Israel sudah mendesak operasi militer di Tepi Barat ditingkatkan.
“Jika tidak ada tindakan, Tepi Barat akan menjadi Gaza baru,” ujar Borrell.
Menurut Borrel, para pemukim Israel kini menyiapkan pemukiman baru di Tepi Barat.
Dia mengatakan masyarakat internasional mengecam Israel, tetapi susah untuk bertindak.
Kelompok HAM Israel bernama Yesh Din mengklaim jumlah serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat mencatatkan rekor baru tahun 2023.
Baca juga: Palestina Ajukan Resolusi PBB, Desak Israel Akhiri Pendudukan di Gaza dan Tepi Barat dalam 6 Bulan