Brigade Al-Shuhada: Anggota Poros Perlawanan Siap Serang Israel, Tahap Keempat Operasi Sudah Dekat
Brigade Sayyed Al-Shuhada menyebut beberapa anggota Poros Perlawanan sudah siap menyerang Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Sayyed Al-Shuhada di Pasukan Mobilisasi Populer Irak mengklaim beberapa anggota Poros Perlawanan sudah siap menyerang Israel.
Poros Perlawanan adalah koalisi informal di Timur Tengah yang dipimpin oleh Iran. Anggota poros itu di antaranya Hizbullah, Hamas, Houthi, dan berbagai milisi di Irak dan Suriah.
Dalam waktu dekat Poros Perlawanan disebut akan memulai tahap keempat operasi serangan melawan Israel.
Sekjen Brigade Shuhada, Abu Alaa al-Walae mengatakan Amerika Serikat (AS) sudah mengakui bahwa Israel akan tumbang jika tidak dibantu oleh Negara Adidaya itu.
"Ketika Amerika campur tangan secara langsung, kita juga campur tangan secara langsung. Operasi militer dimulai dalam beberapa tahap, dan tahap pertama adalah mengebom pangkalan AS. Serangan itu efektif dan kami berhasil melumpuhkan beberapa pangkalan," kata al-Walae dikutip dari Press TV.
"Kemampuan Poros Perlawanan di luar perkiraan musuh."
Adapun tahap kedua operasi militer adalah mengebom wilayah Israel, sedangkan tahap ketiga adalah bergabung dengan Yaman dalam operasi gabungan.
Al-Walae mengatakan Poros Perlawanan kini bergerak menuju tahap keempat.
"Yang meliputi koordinasi aksi di banyak front dan melakukan operasi gabungan di lebih dari satu area."
"Akan ada tahap baru dengan koordinasi di antara beberapa front untuk menjalankan operasi. Dalam beberapa hari ke depan, kita akan menyaksikan operasi militer gabungan," katanya.
Menurut Al-Walae, Irak punya hubungan historis dengan Palestina.
Baca juga: Dukungan Barat kepada Israel Justru Jadi Bumerang, Pakar: Poros Perlawanan Makin Tangguh dan Solid
"Di Jenin, pejuang Irak menghadapi pertempuran bersejarah, dan jika bukan karena perintah mundur, tentara Irak sudah membunuh 1.000 tentara Israel," ucapnya.
Dia juga mengungkapkan dukungannya kepada Yaman.
"Dengan bangga saya menjadi yang pertama mengumumkan dukungan saya kepada Yaman dari Irak saat awal agresi terhadap Yaman. Saya menjadi sukarelawan tentara di bawah kepemimpinan Saudrara Sayyed Abdel-Malik al-Houthi (pemimipin kelompok Houthi di Yaman)."