Brigade Al-Shuhada: Anggota Poros Perlawanan Siap Serang Israel, Tahap Keempat Operasi Sudah Dekat
Brigade Sayyed Al-Shuhada menyebut beberapa anggota Poros Perlawanan sudah siap menyerang Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
Di samping itu, dia memuji keteguhan rakyat Gaza dalam menghadapi serangan Israel.
"7 Oktober adalah lembaran baru dalam pertempuran itu, dan pencapaian besar telah dibuat. Dunia sebelum Operasi Banji Al-Aqsa tidak sama dengan dunia setelahnya, segalanya telah berubah," katanya.
Dia mengklaim tujuan Banjir Al-Aqsa akan tercapai.
"Kami memuji ketangguhan di Gaza, dan kabar yang kami dengar dari ruang operasi gabungan mengonfirmasi bahwa moral para pejuang tinggi."
Kemudian, dia menyindir AS yang menurutnya adalah pembohong dan penipu.
"Dalam pernyataan mereka tentang penarikan, mereka ingin menyingkirkan dan persatuan di lapangan."
"Dukungan operasi kami untuk melawan Zionis tak akan berhenti meski ada jarak. Mengenai AS, kami meyakini mereka adalah pembohong dan menduduki langit Irak, dan banyak operasi yang dihalangi oleh sistem pertahanan Amerika."
Kapal induk AS pergi dari Timur Tengah, Peluang bagi Poros Perlawanan?
Baca juga: Takut Diserang Iran, Israel Salahkan AS: Proksi Teheran Masih Jadi Ancaman Besar bagi Kami
Sementara itu, AS dilaporkan memulangkan kapal induk USS Theodore Roosevelt dari Timur Tengah.
Dalam beberapa minggu terakhir AS memang mengerahkan dua kapal induknya di kawasan yang tengah bergejolak itu.
Dikutip dari Associated Press, AS meningkatkan jumlah pasukannnya di Timur Tengah untuk membantu Israel seandainya negara itu diserang oleh Iran dan sekutunya.
Para komandan AS sudah lama meyakini keberadaan satuan tempur kapal induk terbukti efektif sebagai sarana pencegahan di Timur Tengah, terutama pencegahan terhadap serangan Iran.
Pejabat AS mengatakan Roosevelt dan kapal perusak USS Daniel Inouye diperkirakan akan berada di Indo-Pasifik hari Kamis ini.
Adapun USS Abraham Lincoln saat ini masih berada di Timur Tengah, tepatnya di Teluk Oman bersama dengan beberapa kapal perang lainnya.
Pulangnya satu kapal induk AS bisa menjadi kesempatan Iran untuk melancarkan serangan besar ke Israel.