HRW Serukan Sanksi Terhadap Menteri Israel Ben-Gvir, Disebut Distribusikan Senjata ke Pemukim Ilegal
HRW menyebut Itamar Ben-Gvir telah mendistribusikan senjata kepada pemukim Israel.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Human Rights Watch (HRW) telah meminta pemerintah Barat untuk berbuat lebih banyak untuk mengakhiri pelanggaran Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Permintaan ini termasuk dengan menjatuhkan sanksi kepada menteri pemerintah yang bertanggung jawab atas penggunaan kekuatan mematikan yang melanggar hukum di wilayah tersebut.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, termasuk dalam menteri yang didesak HRW agar diberi sanksi.
HRW menyebut Itamar Ben-Gvir telah mendistribusikan senjata kepada pemukim Israel.
Itamar Ben-Gvir juga dianggap mengarahkan polisi untuk tidak menegakkan hukum terhadap pemukim yang melakukan kekerasan.
“Selama berbulan-bulan, mata dunia tertuju pada Gaza, tetapi pencegahan kekejaman juga diperlukan di Tepi Barat,” kata Direktur Advokasi Krisis HRW, Akshaya Kumar, Jumat (13/9/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Operasi Israel di Tepi Barat
Ketegangan dan kekerasan di Tepi Barat, yang telah lama menjadi daerah bermasalah, telah meningkat sejak dimulainya perang di Gaza.
Dilansir USA Today, ketika pasukan Israel melancarkan operasi berskala besar di wilayah tersebut, muncul kekhawatiran bahwa perang di Gaza berpotensi menyebar perlahan ke wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 itu.
Secara lebih luas, perang Israel dengan Hamas di Gaza telah mengalihkan perhatian dari apa yang disebut oleh lembaga pemikir International Crisis Group sebagai "kekerasan sistemik dan berkembang oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina" di Tepi Barat.
Dalam laporan yang diterbitkan bulan ini, International Crisis Group mengatakan kekerasan pemukim terhadap warga Palestina − yang digambarkannya sebagai warga Israel yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki yang meneror, menyakiti, dan terkadang membunuh warga Palestina serta menghancurkan properti mereka, terkadang bertindak bersama-sama dengan tentara – telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Baca juga: Terjadi Lagi, Pria Bakar Diri di Luar Gedung Konsulat Israel di AS, Diduga Aksi Memprotes Israel
Dari 7 Oktober hingga 12 Agustus, terjadi 1.264 serangan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat, yang mengakibatkan 21 warga Palestina meninggal dan 643 orang terluka, menurut data PBB yang diberikan kepada International Crisis Group.
Menurut International Crisis Group, lebih dari 1.300 warga Palestina telah diusir dari rumah mereka selama kurun waktu tersebut.
Menurut data PBB, dalam kurun waktu yang sama, lima pemukim Israel telah tewas di Tepi Barat.
Secara keseluruhan, 273 warga Palestina telah tewas dalam insiden terkait konflik di Tepi Barat pada tahun 2024 hingga pertengahan Agustus, menurut PBB.
Sementara itu, ada 17 korban jiwa dari pihak Israel.
Update Perang Israel-Hamas
Militer Israel terus menggempur Gaza, menewaskan 40 warga Palestina lainnya sementara kecaman internasional meningkat atas serangan Israel yang menewaskan sedikitnya 18 orang di sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa , termasuk enam pekerja bantuan.
Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan kembali tuntutannya untuk gencatan senjata segera di Gaza menyusul serangan terhadap sekolah al-Jaouni, dengan mengatakan “kekerasan mengerikan” di daerah kantong Palestina itu “harus dihentikan”.
Sekitar 25 persen orang yang terluka dalam perang Israel di Gaza – sebanyak 22.500 warga Palestina – mengalami cedera yang “mengubah hidup”, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Pasukan Israel menyerang kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menewaskan enam orang, sehingga jumlah total warga Palestina yang tewas di seluruh wilayah kantong itu dalam 24 jam terakhir menjadi 40.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim Israel bahwa beberapa staf UNRWA yang tewas dalam serangan Israel di sekolah pusat Gaza adalah pejuang Hamas.
Baca juga: Pelindung Setia Israel, AS Setuju Jual Trailer Tangki Militer Senilai Rp2,6 Triliun ke Tel Aviv
Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel mundur dari kota Tulkarem dan Tubas serta kamp-kamp pengungsi di dekatnya, setelah operasi militer yang mematikan dan berlangsung selama berhari-hari di provinsi utara.
Di Lebanon, setidaknya tiga orang, termasuk seorang anak, tewas setelah Israel melancarkan serangan pesawat tak berawak terhadap dua sepeda motor di sebuah desa selatan, menurut Kantor Berita Nasional negara itu.
USS Theodore Roosevelt sedang menuju pulang, mengakhiri langkah langka Pentagon untuk mempertahankan dua kapal induk Angkatan Laut AS di Timur Tengah selama berminggu-minggu di tengah kekhawatiran akan perang yang lebih luas.
Setidaknya 41.118 orang tewas dan 95.125 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Di Israel, jumlah korban tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang, sementara lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)