Diterjang Topan Bebinca, Semua Penerbangan di 2 Bandara Utama Shanghai Dibatalkan
Pada hari Minggu (15/9/2024), semua pernerbangan di dua bandara utara Shanghai dibatalkan ketika wilayah itu diterjang Topan Bebinca.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
Sebelumnya, Topan Bebinca melintas dekat dengan wilayah Amami di Prefektur Kagoshima, Jepang pada Sabtu (14/9/2024) malam.
Kemudian bergerak ke Laut China Timur dan mendarat di Shanghai dengan kecepatan angin berkelanjutan maksimum sekitar 144 kilometer/jam (89 mph), di tenggara Shanghai pada pukul 17.00 waktu setempat pada hari Minggu (15/9/2024).
Tercatat sebagai Topan Kategori 1, topan ini mungkin menjadi badai tropis terkuat yang melanda pusat keuangan China itu sejak 1949, Al Jazeera melaporkan.
Kementerian Penanggulangan Bencana China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (14/9/2024), bahwa Topan Bebinca akan menyebabkan hujan lebat hingga sangat lebat.
Bahkan, akan ada hujan badai lokal yang lebat atau sangat lebat antara hari Minggu dan Selasa.
"Para pejabat mengadakan pertemuan pada hari Sabtu untuk meneliti dan mengerahkan upaya pengendalian banjir dan topan di area-area utama," katanya.
Kementerian manajemen darurat Beijing memberi peringatan, topan Bebinca diperkirakan akan menerjang daratan di sepanjang pesisir timur China yang padat penduduk itu antara Minggu malam dan Senin (16/9/2024) pagi ini.
"Para pejabat harus memperhatikan dengan seksama perkembangan topan."
"Banyak orang yang akan bepergian dengan mobilitas tinggi dan risiko keselamatan akan menonjol," tambahnya mengingatkan Topan Bebinca mendarat di China berbarengan dengan hari libur Festival Pertengahan Musim Gugur.
Perlu diketahui, kantor cuaca mengeluarkan peringatan topan oranye sejak Minggu.
Ini merupakan yang tertinggi kedua dalam sistem empat tingkat untuk beberapa distrik di Shanghai dan wilayah provinsi terdekat.
Mengutip ahli, China adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia yang menurut para ilmuwan mendorong perubahan iklim dan membuat cuaca ekstrem lebih sering terjadi dan intens.
Pekan lalu, Topan lain Yagi, juga mengacaukan Hainan China, menewaskan empat orang dan melukai 95 lainnya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)