Menentang Invasi ke Lebanon, Yoav Gallant Terancam Dipecat Netanyahu dari Jabatan Menhan Israel
Menurut media Israel, Menhan Yoav Gallant menentang invasi besar ke Lebanon saat ini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
Sementara, Kan mengatakan, seorang “pejabat diplomatik” yang tidak disebutkan namanya membantah laporan tersebut.
Namun, Channel 13 melaporkan bahwa Netanyahu "menyimpan rahasia-rahasianya" dan bahwa meskipun ia tampaknya mendukung seruan Gordin untuk segera melancarkan serangan, beberapa sumber meragukan ketulusan pernyataan tersebut.
Sebagai informasi, Hizbullah telah menembakkan roket ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan sekutu Palestina-nya, Hamas, sejak perang Gaza meletus pada Oktober 2023.
Serangan itu memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka di Israel, di mana tekanan politik semakin meningkat untuk tindakan yang lebih keras.
Puluhan ribu warga Lebanon juga telah meninggalkan rumah mereka, menyusul serangan Israel di Lebanon selatan.
Hizbullah telah mengindikasikan pihaknya tidak menginginkan konflik yang lebih luas, meskipun mereka telah terus menggunakan persenjataan yang lebih kuat.
Hizbullah memiliki ribuan pejuang, banyak di antaranya berpengalaman dalam perang saudara Suriah, dan persenjataan puluhan ribu rudal yang mampu menghantam kota-kota di seluruh Israel.
Baca juga: Kemenkes Gaza Rilis Dokumen Rincian 34.000 Korban Tewas akibat Serangan Israel, Download di Sini
Update Perang Israel-Hamas
Pasukan Israel terus melancarkan serangan mematikan di seluruh Gaza, menewaskan 10 orang di kamp Nuseirat serta menargetkan lingkungan Zeitoun dan Sheikh Radwan di Kota Gaza di mana 10 orang lainnya, termasuk anak-anak, tewas.
Militer Israel, setelah berbulan-bulan menyangkal, mengakui ada “kemungkinan besar” bahwa tiga tawanan Israel yang tewas di Gaza November lalu tewas dalam serangan udaranya sendiri.
Kelompok Houthi di Yaman menembakkan rudal yang mencapai wilayah Israel.
PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan meminta "harga yang mahal" dari kelompok tersebut.
Pasukan Israel terus melancarkan serangan di Gaza, menewaskan dua orang di Beit Lahiya utara dan melukai beberapa orang di kamp pengungsi Nuseirat.
Serangan itu terjadi setelah 10 warga Palestina tewas dalam dua pengeboman terpisah di Kota Gaza.
Baca juga: Hizbullah Puji Serangan Rudal Houthi ke Israel, Singgung soal Kelemahan dan Kerapuhan Militer Zionis
Seorang wanita Palestina di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki mengalami keguguran setelah tentara Israel menyerbu rumahnya dan memeriksa anggota keluarganya, menurut kantor berita Wafa.