Lebanon Kembali Diguncang Banyak Ledakan, Kali Ini Radio Genggam, Warga Copot Baterai Ponsel
Lebanon kembali diguncang sejumlah ledakan. Kali ini yang meledak adalah radio genggam.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Operasi tersebut, yang oleh kelompok Lebanon dituduhkan dilakukan oleh badan mata-mata Israel yakni Mossad, menandai pelanggaran keamanan besar yang mengakibatkan ribuan pager meledak di Lebanon dan juga di Suriah.
Serangan tersebut menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya, termasuk para pejuang kelompok tersebut dan utusan Iran di Beirut.
Israel Diduga Dalang Ledakan Pager
Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan pager tersebut.
Mereka mengatakan bahwa Israel akan menerima "hukuman yang adil".
Di sisi lain, Israel sedang melakukan "investigasi keamanan dan ilmiah" terhadap penyebab ledakan tersebut.
Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary, mengutuk serangan tersebut sebagai "agresi Israel".
Baca juga: Pager Hizbullah Meledak, Iran Tuduh Israel Lakukan Pembunuhan Massal, Kutuk Aksi Rezim Zionis
Sementara itu, militer Israel belum berkomentar langsung mengenai ledakan tersebut, tetapi mengatakan bahwa komandan senior telah mengadakan penilaian situasional "yang berfokus pada kesiapan dalam penyerangan dan pertahanan di semua arena".
Adapun ledakan itu tampaknya memanfaatkan pager berteknologi rendah yang digunakan Hizbullah untuk mencegah pembunuhan terarah terhadap anggotanya, yang dapat dilacak melalui sinyal telepon seluler.
Pager yang meledak tersebut tampaknya diperoleh Hizbullah setelah pemimpin kelompok itu memerintahkan anggotanya pada bulan Februari untuk berhenti menggunakan ponsel, dengan peringatan bahwa mereka dapat dilacak oleh intelijen Israel.
Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada The Associated Press bahwa pager itu adalah merek baru, tetapi menolak untuk mengatakan sudah berapa lama mereka menggunakannya.
Mereka yang terluka dalam serangan itu termasuk duta besar Iran untuk Beirut, Mojtaba Amani, menurut laporan.
Sebuah sumber Hizbullah mengatakan mereka yakin serangan itu merupakan respons terhadap dugaan upaya pembunuhan oleh milisi Syiah terhadap mantan pejabat tinggi pertahanan Israel, yang diungkap pada hari Selasa oleh badan keamanan Shin Bet Israel.
Setelah ledakan pager terjadi, rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan dengan masuknya pasien.
Sebuah rumah sakit lapangan didirikan di kota selatan Tyre untuk menampung warga yang terluka.
Suara sirene ambulans terus terdengar di ibu kota Lebanon lebih dari tiga jam setelah serangan awal.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Israel mengumumkan akan memperluas tujuannya dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 untuk mencakup pertempuran melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
(Tribunnews/Febri/Nuryanti)